Cara Memaksimalkan Indikator SAR dengan ADX

Anda mungkin sudah mendengar indikator yang bernama Parabolic SAR. Benar?

Kali ini, saya akan mencoba mengupas trik trading menggunakan SAR dan dipadukan dengan indikator yang bernama ADX. Baiklah tanpa perlu berpanjang-panjang, kita mulai saja.

Apa itu SAR?

SAR mengsketsakan singkatan dari “stop and reverse” dan mengsketsakan kecenderungan following indicator yang didesain untuk mengenali “turning point” pada pergerakan harga.

Parabolic SAR bisa digunakan untuk:

– Mengenali kecenderungan

– taktik entry dan exit

– Trailing stop

Parabolic SAR nampak sebagai rentetan titik yang nampak di atas atau di bawah harga. Ketika kecenderungan condong naik, titik-titik tersebut berada di bawah mobilitas harga. Sebaliknya ketika kecenderungan condong turun, titik-titik tersebut berada di atas mobilitas harga. Titik-titik tersebut mengekor mobilitas harga hingga pada suatu saat kecenderungan mulai berubah.

Ketika suatu kecenderungan hampir berakhir, biasanya parabolic SAR berjalan normal mendekati harga hingga harga mendekati titik SAR tersebut. Kemudian titik SAR mulai terbentuk di sisi lain mobilitas harga. Itulah indikasi awal bahwa harga tampaknya akan berubah arah.

Berikut ini adalah sketsa chart dengan parabolic SAR yang difungsikan untuk mengenali kecenderungan.

Label 1 adalah ketika SAR mulai terbentuk di bawah harga. Ini adalah indikasi awal bahwa harga tampaknya akan berbalik arah.

Label 2 adalah ketika SAR mulai mengekor mobilitas naik.

Contoh sketsa di bawah ini adalah lawan dari contoh di atas. Ketika harga tadinya naik, kemudian berubah arah menjadi turun.

Kita juga bisa memanfaatkan SAR sebagai trailing stop, yaitu dengan menukar level SL di atas titik SAR yang terakhir muncul (jika harga turun) atau di bawah titik SAR yang terakhir muncul (jika harga naik).

mencampurkan SAR dengan indikator lain

Parabolic SAR bisa dikombinasikan dengan banyak indikator. Meskipun demikian, ingatlah bahwa pada prinsipnya fungsi SAR adalah mengenali kecenderungan dan mengindentifikasi tampaknya perubahan arah harga.

Berpikir bahwa SAR adalah indikator kecenderungan following, maka sebaiknya SAR dikombinasikan dengan indikator yang bisa memberikan informasi mengenai “KEKUATAN kecenderungan”. Sebaiknya tidak mencampurkan SAR dengan indikator ARAH kecenderungan yang lain (misal: MA, Bollinger Band, dsb), karena hal itu hanya akan memberikan output yang sama, yaitu arah kecenderungan. Padahal dengan maksud mencampurkan indikator adalah untuk mencari konfirmasi sinyal.

Salah satu indikator yang biasa dikombinasikan dengan SAR adalah Average Directional Index (ADX). Indikator ini bisa mengukut apakah suatu kecenderungan kuat atau lemah. Jika dalam pembacaan ADX nampak bahwa kecenderungan-nya lemah maka harga condong akan berjalan sideway.

Lalu bagaimana mencampurkan SAR dengan ADX?

Ini dia “rahasianya”. 🙂

Jika nilai ADX nampak berada di antara 0-25, maka kecenderungan dianggap lemah dan biasanya harga akan berjalan sideway (ranging). Jika ADX terbaca di atas 25, maka kecenderungan dianggap cukup kuat.

Jika nilai ADX di atas 30, maka kecenderungan dianggap lebih kuat lagi dan inilah kondisi yang ideal untuk dikombinasikan dengan SAR.

Namun hati-hati. Jika pembacaan ADX mencapai 50 atau lebih, justru ada tampaknya bahwa harga akan berhenti rally, bahkan ada tampaknya akan berubah arah. Jadi hati-hati jika pembacaan ADX menjadi terlalu kuat.

Di sketsa berikut ini, ADX nampak di bawah 25. Artinya kecenderungan terhitung lemah dan ada resiko yang cukup besar jika kita memaksa untuk membuka posisi dengan ADX dan SAR. Ingat-ingat bahwa harga berjalan ranging dan dalam kondisi ini tidak dinasehatkan untuk buka posisi berdasarkan SAR.


Di sketsa berikutnya akan saya berikan contoh di mana ADX berada di atas 25. Perhatikan bahwa pasar berjalan kecenderunganing dan inilah kondisi yang baik untuk trading menggunakan SAR.

Jika Anda ingin mencoba menggunakan sistem ini, maka saya nasehatkan untuk memulainya dengan setting default untuk SAR maupun ADX. Saya juga menyarankan untuk mencobanya dalam jangka waktu yang agak panjang. Jika menggunakan backtest, dinasehatkan untuk menggunakan data setidaknya 1 atau 2 tahun terakhir.

 

(yn)

Speak Your Mind

*

*