Bursa Wall Street Terangkat Rencana Fed Pangkas Neraca; S&P 500 Cetak Rekor Baru

Bursa saham A.S. ditutup menguat pada akhir perdagangan Kamis dinihari (25/05) karena investor menyambut baik rencana Federal Reserve untuk mengurangi total neraca 4,5 triliun dolar.

Bank sentral melihat sebuah sistem di mana ia akan mengumumkan pembatasan berapa banyak yang akan memungkinkan untuk diluncurkan setiap bulan tanpa diinvestasikan kembali, menurut risalah dari pertemuannya pada tanggal 3 Mei. Setiap jumlah yang diterimanya dalam pembayaran yang melebihi batas batas akan diinvestasikan kembali.

Indeks S & P 500 naik 0,25 persen, dengan real estate memimpin kenaikan, untuk mencatat rekor tertinggi penutupan.

Indeks Dow Jones naik sekitar 75 poin, dengan Goldman Sachs memberikan kontribusi paling banyak dalam keuntungan.

Indeks Nasdaq menguat 0,4 persen.

The Fed menahan kenaikan suku bunga awal bulan ini namun sebagian besar investor memperkirakan bank sentral akan kembali naik pada pertemuan 14 Juni. Ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga bulan Juni adalah 83,1 persen, menurut alat FedWatch CME Group.

Imbal hasil Treasury turun setelah rilis notulen, dengan yield benchmark 10 tahun turun menjadi 2,257 persen sementara yield dua tahun turun menjadi 1,281 persen.

Dalam berita ekonomi lainnya, volume aplikasi hipotek total meningkat 4,4 persen minggu lalu berdasarkan penyesuaian musiman dari minggu sebelumnya sebagian besar berkat penyulingan. Penjualan rumah yang ada turun 2,3 persen di bulan April, lebih dari yang diperkirakan.

Indeks Rata-Dow Jones naik 74,51 poin atau 0,36 persen menjadi ditutup pada 21.012,42, dengan kenaikan tertinggi saham Goldman Sachs dan saham General Electric yang tertinggal.

Indeks S & P 500 naik 5,97 poin atau 0,25 persen menjadi berakhir pada 2.404,39, dengan bahan memimpin delapan sektor lebih tinggi dan sektor telekomunikasi terlemah.

Indeks Nasdaq naik 24,31 poin atau 0,4 persen menjadi ditutup pada 6.163,02.

Malam nanti akan dirils data jobless claim pekan lalu yang diindikasikan meningkat.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Wall Street akan bergerak lemah jika data jobless claim terealisir meningkat. Bursa juga akan mencermati pergerakan harga minyak mentah dan perkembangan ekonomi AS.

Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center 
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*