Bursa Wall Street Mingguan dan Bulanan Naik Tinggi; Nasdaq Mei Melonjak 3 Persen

Bursa Wall Street ditutup melemah pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari (29/04) hari Jumat karena investor mencerna data ekonomi dan pendapatan perusahaan utama, namun berakhir pada bulan April dengan kenaikan bulanan yang kuat.

Indeks Dow Jones tergelincir sekitar 40 poin, dengan saham Intel dan Goldman Sachs memberikan kontribusi paling banyak kerugian.

Indeks S & P 500 turun 0,2 persen, dengan saham-saham finansial dan telekomunikasi memimpin penurunan.

Indeks Nasdaq mencapai rekor tertinggi sebelum ditutup melemah.

Namun tiga indeks utama tersebut membukukan kenaikan bulanan sekitar 1 persen. S & P dan Dow membukukan bulan kelima positif mereka di enam bulan, sementara Nasdaq mencatat kenaikan enam bulanan berturut-turut.

Sebagian besar keuntungan tersebut datang minggu ini. Saham menayangkan kenaikan yang tajam pada hari Senin dan Selasa karena musim pendapatan perusahaan terus menunjukkan kinerja yang kuat dari beberapa perusahaan papan atas dunia.

Indeks Dow Jones minggu ini naik 1,91 persen, dan bulan Mei naik 1,15 persen. Indeks S & P 500 minggu ini naik 1,51 persen, dan bulan Mei naik 1,09 persen. Indeks Nasdaq minggu ini naik 2,32 persen, dan bulan Mei melonjak 2,94 persen.

Sekitar 190 emiten S & P memberikan laporan laba minggu ini. Berikut adalah beberapa hasil terbaru:

General Motors: laba bersih per saham sebesar $ 1,70 pada penjualan $ 41,2 miliar, versus $ 1,46 per saham dan $ 40,75 miliar yang diharapkan oleh konsensus analis Thomson One.

Amazon: laba bersih per saham sebesar $ 1,48 pada penjualan $ 35,7 miliar, versus konsensus Thomson One terhadap pendapatan $ 1,12 per saham atas penjualan sebesar $ 35,3 miliar.

Alfabet: laba bersih per saham sebesar $ 7,73 pada pendapatan sebesar $ 24,75 miliar, dibandingkan dengan estimasi Thomson One sebesar $ 7,39 per saham atas penjualan sebesar $ 24,22 miliar.

Perekonomian A.S tumbuh melambat pada tingkat 0,7 persen pada kuartal pertama, kata Departemen Perdagangan. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan pertumbuhan 1,2 persen.

Lihat : Pertumbuhan Ekonomi AS Q1 Melambat; Pertumbuhan Q2 Diperkirakan Rebound 3 Persen

Namun, survei CNBC / Moody’s Analytics yang terakhir melacak pertumbuhan ekonomi sebesar 0,8 persen dan PDB Atlanta Federal Reserve melacak GDP pada tingkat pertumbuhan 0,2 persen.

Hasil Treasury melayang sekitar titik impas setelah rilis data GDP. Pada pukul 3:09 siang, imbal hasil 10 tahun diperdagangkan pada 2,27 persen, sementara imbal hasil dua tahun jangka pendek melayang sekitar 1,27 persen.

Data ekonomi lainnya yang dirilis pada hari Jumat termasuk PMI Chicago, yang secara tidak terduga naik, dan April mencatat sentimen konsumen beringsut lebih tinggi.

Sementara itu, investor terus mencerna garis besar Gedung Putih untuk visinya mengenai reformasi perpajakan, Usulan tersebut memangkas tingkat pajak perusahaan menjadi 15 persen dari 35 persen.

Gedung Putih menambahkan akan ada “satu kali pajak” atas triliunan dolar yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan di luar negeri. Namun, Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan bahwa tingkat pajak tersebut belum ditentukan.

Ketegangan geopolitik tetap berada dalam pikiran pedagang saat Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menjatuhkan sanksi baru terhadap Korea Utara.

Indeks Dow Jones turun 40,82 poin atau 0,19 persen, ditutup pada 20,940.20, dengan penurunan tertinggi saham Intel dan saham Chevron sebagai yang naik tertinggi.

Indeks S & P 500 turun 4,57 poin atau 0,19 persen menjadi berakhir pada 2.384,20, dengan telekomunikasi memimpin delapan sektor yang lebih rendah dan teknologi informasi merupakan sektor yang naik terbesar.

Nasdaq ditutup 1,33 poin lebih rendah, atau 0,02 persen, pada 6.047,61.

Malam nanti akan dirilis data ISM Manufacturing dan Markit Manufacturing bulan April diindikasikan melemah.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Wall Street untuk perdagangan selanjutnya akan bergerak lemah jika data menufaktur terealisir menurun. Juga akan mencermati laporan laba emiten dan pergerakan harga minyak mentah.

Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center 
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*