Bursa Wall Street Merosot, Laporan Laba Goldman Sachs Mengecewakan

Pasar saham AS jatuh pada akhir perdagangan hari Rabu dinihari (19/04) setelah laporan pendapatan Goldman Sachs yang dibawah perkiraan yang mengejutkan Wall Street. Investor juga tetap waspada di tengah ketegangan AS-Korea Utara dan mendekatnya pemilihan presiden Perancis.

Indeks Dow Jones industrial average ditutup sekitar 110 poin lebih rendah, dengan Goldman merosot 73 poin dan Johnson & Johnson turun 26 poin.

Indeks S & P 500 turun 0,3 persen dengan sektor perawatan kesehatan, energi dan keuangan memimpin penurunan.

Indeks Nasdaq turun sekitar 0,1 persen.

Goldman Sachs melaporkan hasil kuartal pertama lebih lemah dari perkiraan di seluruh papan, dengan pendapatan perdagangan mengecewakan.

Kuartal terakhir menandai pertama kalinya sejak 2015 bahwa laba per saham Goldman sesuai ekspektasi analis dan pertama kalinya sejak kuartal pertama tahun lalu bahwa penjualan datang di bawah perkiraan.

Johnson & Johnson juga melaporkan hasil kuartalan campuran yang membuat sahamnya jatuh lebih dari 3 persen. Perusahaan Video streaming Netflix membukukan laba yang lebih baik dari yang diperkirakan, namun proyeksi turun tipis dari perkiraan.

Sementara itu, Bank of America, melaporkan hasil kuartal pertama yang kuat, melampaui ekspektasi analis.

Lihat : Bank of America Bukukan 44 Persen Kenaikan Laba Triwulan

Investor juga tetap berhati-hati karena ketegangan AS-Korea Utara berlama-lama. Wakil Presiden Mike Pence meyakinkan Jepang bagi komitmen Amerika untuk mengekang ambisi nuklir dan rudal Korea Utara pada hari Selasa, setelah memperingatkan bahwa penyerangan AS di Suriah dan Afghanistan menunjukkan kekuatan tekad AS.

Pence tiba di Tokyo dari Korea Selatan, di mana ia meyakinkan para pemimpin yang beraliansi dengan Amerika Serikat dalam menghadapi Korea Utara, yang telah melakukan serangkaian uji coba rudal dan nuklir menentang sanksi PBB.

Harga Treasury AS naik, membuat imbal hasil obligasi 10 tahun ke bawah sekitar 2,17 persen sedangkan imbal hasil jangka pendek dua tahun merosot ke 1,165 persen.

Investor juga terus mengawasi Perancis, sebagai kampanye menggenjot produksinya menjelang putaran pertama pemilihan presiden. Lonjakan calon sayap kiri Jean-Luc Melenchon dalam jajak pendapat menambah kekhawatiran investor karena menjadi jelas siapa yang akan memenangkan kontes.

Bursa Eropa jatuh secara luas setelah Perdana Menteri Inggris Theresa May menyatakan pemilihan umum bulan Juni. Pengumuman itu juga membuat pound Inggris untuk melonjak. Mata uang naik lebih dari 2 persen menjadi $ 1,284 setelah sempat jatuh lebih dari 1 persen.

Dalam berita ekonomi, housing starts turun 6,8 persen bulan lalu, lebih dari penurunan yang diharapkan 3,9 persen. Produksi industri naik 0,5 persen bulan lalu, sesuai dengan harapan.

Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 113,64 poin, atau 0,55 persen, menjadi ditutup pada 20,523.28, dengan penurunan tertinggi saham Goldman Sachs dan saham Coca-Cola yang naik tertinggi.

Indeks S & P 500 turun 6,82 poin, atau 0,29 persen, menjadi berakhir pada 2,342.19, dengan sektor perawatan kesehatan memimpin enam sektor yang lebih rendah dan sektor konsumen naik terbesar.

Indeks Nasdaq turun 7,32 poin, atau 0,12 persen, menjadi ditutup pada 5,849.47.

Malam nanti akan dirilis data persediaan minyak mentah mingguan AS oleh EIA, yang diindikasikan terjadi penurunan. Jika terealisir dapat mengangkat harga minyak mentah.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Wall Street untuk perdagangan selanjutnya akan bergerak positif jika kenaikan minyak mentah terealisir. Juga akan mencermati perkembangan geopolitik dan kebijakan pemerintahan Trump.

Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center 
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*