Bursa Wall Street Merosot, Data Perdagangan AS Dicermati

Pasar saham AS merosot pada akhir perdagangan Selasa dinihari (07/03) terpicu rencana kebijakan moneter ketat dari Federal Reserve dan meningkatnya kekuatiran geopolitik.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup sekitar 50 poin lebih rendah, dengan saham Travelers berkontribusi paling besar dalam kerugian.

Indeks S & P 500 turun 0,3 persen, dengan penurunan tertinggi sektor keuangan dan bahan.

Nasdaq turun kembali sekitar 0,4 persen.

Ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga di 86,4 persen pada Senin, menurut alat FedWatch CME Group. Komite kebijakan moneter The Fed akan bertemu antara 14-15 Maret.

Satu-satunya yang menjadi perhatian potensial menentukan bagi Fed untuk menaikkan suku pada saat ini adalah laporan pekerjaan bulan Februari, yang dijadwalkan untuk dirilis pada hari Jumat. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan ekonomi AS telah menambahkan 186.000 pekerjaan bulan lalu.

Investor juga terus mengawasi kondisi geopolitik setelah Korea Utara menembakkan empat rudal balistik Senin, tiga di antaranya mendarat di zona ekonomi eksklusif Jepang, menurut Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Nikkei 225 Jepang turun 0,46 persen semalam.

Sementara itu, di Eropa, saham menurun secara luas sebagai saham bank yang dipimpin rendah oleh Deutsche Bank. Pemberi pinjaman terbesar Jerman ini mengumumkan akan menaikkan $ 8,5 miliar untuk meningkatkan posisi modal dan telah menetapkan target keuangan baru.

Saham AS yang terdaftar Deutsche turun 3,8 persen, sedangkan indeks Stoxx 600 the-Eropa pan ditarik kembali 0,52 persen.

Saham di AS yang datang dari seminggu rekor setelah pidato dari Presiden Donald Trump mengangkat harapan bahwa agenda pemerintahan, terutama mengenai reformasi pajak dan deregulasi, bisa menjadi kenyataan dalam waktu dekat.

Namun, pemerintahan Trump menyerukan penyelidikan Minggu pada apakah mantan presiden Barack Obama menyadap Trump Tower selama pemilu tahun lalu. Trump awalnya melontarkan tuduhan terhadap Obama, Sabtu melalui Twitter, namun tidak memberikan bukti yang mendukung.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 51,37 poin, atau 0,24 persen, menjadi ditutup pada 20,954.34, dengan penurunan tertinggi saham Travelers dan saham Caterpillar yang naik tertinggi.

Indeks S & P 500 turun 7,81 poin, atau 0,33 persen, menjadi berakhir pada 2,375.31, dengan sektor bahan dan keuangan memimpin 10 sektor yang lebih rendah dan sektor energi sebagai satu-satunya yang naik.

Indeks Nasdaq turun 21,58 poin, atau 0,37 persen, menjadi ditutup pada 5,849.17.

Malam nanti akan dirilis data perdagangan Januari AS, dengan indikasi melebarnya defisit perdagangan AS.

Analyst vibiz Research Center memperkirakan bursa Wall Street selanjutnya akan bergerak lemah jika defisit perdagangan AS terealisir meningkat. Bursa juga akan mencermati pergerakan harga minyak mentah dan kebijakan pemerintahan Presiden AS Donald Trump.

Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*