Bursa Tokyo Berakhir Anjlok 5 Persen Tergerus Penguatan Yen Merespon Sinyal Kemenangan Trump

Di akhir perdagangan bursa saham Jepang Rabu (09/11), indeks Nikkei ditutup anjlok 5,36 persen, atau 919,84 poin pada 16,251.54. Anjloknya indeks Nikkei tertekan hasil pemilihan Presiden yang mensinyalkan kemenangan Donald Trump atas Hillary Clinton.

Kemenangan Trump dikhawatirkan pasar akan memicu ketidakpastian, dan hal ini membangkitkan minat aset safe haven bagi investor, termasuk mata uang Yen.

Kandidat Presiden AS dari Partai Republik Donald Trump mencetak serangkaian kemenangan mengejutkan di negara bagian AS yang strategis termasuk Florida dan Ohio, Rabu (09/11), membuka jalan ke Gedung Putih mengabaikan perkiraan pasar untuk kemenangan kandidat Partai Demokrat Hillary Clinton.

Dengan investor khawatir kemenangan Trump bisa menyebabkan ketidakpastian ekonomi dan global, dolar AS merosot dan pasar saham anjlok di perdagangan Asia. Jajak pendapat sebelum Hari Pemilihan telah memberikan Clinton kemenangan tipis.

Lihat : Trump Cetak Kemenangan Mengejutkan di Florida dan Ohio; Sementara Trump 244, Clinton 209

Pasangan Dolar AS / yen diperdagangkan pada 102,65 per 03:08 HK / SIN, setelah naik setinggi 105,46 sebelumnya. Pada level terkuat yen di sesi Rabu naik 101,15 per dolar.

Pada akhir perdagangan saham-saham eksportir anjlok akibat penguatan Yen. Saham Toyota anjlok -6,51 persen, saham Honada anjlok -7,83 persen, saham Nissan anjlok -6 persen, saham Sony anjlok -5.08 persen, saham Canon anjlok -3,36 persen.

Sedangkan untuk indeks Nikkei berjangka terpantau naik 280,00 poin atau 2,95 persen pada 16,730, naik dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya pada 16,250.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks Nikkei akan bergerak lemah dengan penguatan Yen terpicu pelemahan dollar AS setelah Donald Trump memenangkan pemilihan Presiden AS. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 16,245-15,772, dan kisaran Resistance 17,240-17,713.

Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*