Bursa Tokyo 4 November Ditutup Lemah 1 Persen, Mingguan Anjlok 3 Persen

Di akhir perdagangan bursa saham Jepang akhir pekan Jumat (04/11), indeks Nikkei ditutup turun 229,32 poin, atau 1,34 persen, di 16,905.36. Pelemahan indeks Nikkei tertekan penguatan Yen.

Penguatan Yen terpicu menguatnya permintaan aset safe haven dengan adanya ketidakpastian seputar pemilihan Presiden AS.

Yen, yang dianggap sebagai aset safe haven, menguat terhadap dolar untuk perdagangan setinggi 102,81 pada hari Jumat di Asia, naik dari level atas 104 yang dicapai awal pekan ini. Pada 02:04 HK / SIN, dolar / yen diperdagangkan pada 103,21.

Penguatan Yen menekan saham-saham eksportir utama Jepang. Saham Toyota merosot 4,04 persen, saham Sony lebih rendah sebesar 2,76 persen dan saham Mazda Motor anjlok 5,08 persen.

Sedangkan untuk indeks Nikkei berjangka terpantau turun -60,00 poin atau -0,36 persen pada 16,830, turun dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya pada 16,890.

Secara mingguan, indeks Nikkei jatuh 3,1 persen, sebagai penurunan mingguan terbesar dalam empat bulan. Pelemahan sebagian besar tertekan penguatan Yen dengan ketidakpastian seputar pemilihan Presiden AS dan kehati-hatian investor menjelang keputusan suku bunga BOJ.

Malam nanti akan dirilis data Non Farm Payrolls Oktober yang diindikasikan meningkat, Unemployment Rate Oktober yang diindikasikan menurun, defisit perdagangan yang diindikasikan menyempit. Jika terealisir akan menguatkan bursa Wall Street.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks Nikkei berpotensi naik jika Wall Street menguat. Namun juga akan mencermati pergerakan mata uang Yen, yang jika terus menguat akan menekan indeks.

Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*