Bursa Sydney Berakhir Negatif

INILAHCOM, Sydney – Dengan sentimen negatif dari Amerika Serikat pada awal perdagangan, pasar saham Australia mengalami kesulitan pada Jumat (24/2/2017), mengakhiri pekan ini lebih rendah dengan semua sektor turun.

Pada penutupan perdagangan, indeks S&P/ASX 200 turun 45,70 basis poin atau 0,79 persen menjadi 5.739,00 poin, sementara indeks All Ordinaries berkurang 45,60 basis poin atau 0,78 persen menjadi 5.786,90 poin.

“Kami telah melihat pasar kami lebih lemah dan sebagian besar pasar Asia lebih lemah saat ini dalam menanggapi komentar Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, di mana ia menguraikan membutuhkan waktu untuk pemotongan pajak bisa dilakukan,” kata kepala strategi pasar CMC Markets, Ric Spooner.

“Ini akan memakan waktu cukup lama untuk reformasi pajak terjadi dan lebih lama untuk manfaat stimulus mengalir.” Untuk hal-hal gabungan, ada banyak kegelisahan di sekitar harga logam di Australia dengan ketakutan pajak properti di Tiongkok bisa naik dan memperlambat permintaan untuk material-material Australia.

“Kami melihat tekanan pada harga logam semalam dan banyak aksi ambil untung di saham pertambangan besar,” kata Spooner.

Commonwealth Bank turun 0,55 persen, National Australia Bank tergelincir 0,59 persen, Westpac kehilangan 0,23 persen dan ANZ turun 0,67 persen.

Rio Tinto anjlok 4,15 persen, BHP Billiton menukik 3,02 persen, Fortescue Metals turun 3,38 persen dan Newcrest berhasil bertambah 0,47 persen.

Woodside Petroleum naik 1,01 persen, Santos turun 1,26 persen dan Oil Search ditutup 0,28 persen lebih rendah.

Wesfarmers tergelincir 0,46 persen, sedangkan Woolworths datar di 0,00 persen.

Telstra beringsut lebih rendah pada 0,21 persen, Qantas jatuh 1,07 persen dan CSL berakhir 1,88 persen lebih rendah. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*