Bursa Shanghai Akhir Pekan Berakhir Lemah; Mingguan Turun 0,57%

Bursa Tiongkok jatuh pada hari Jumat (16/06) untuk mengakhiri penurunan minggu ini karena inflasi produsen dan data investasi yang lemah, meningkatkan kekhawatiran akan perlambatan baru ekonomi terbesar kedua di dunia ini.

Indeks Shangai terpuruk dengan kehilangan -9,62 poin atau -0,31 persen, pada level 3122,86. Secara mingguan berakhir turun -0,57 persen.

Data minggu ini menunjukkan bahwa ekonomi Tiongkok pada umumnya tetap pada pijakan yang solid di bulan Mei, namun kebijakan moneter yang ketat, pasar perumahan yang mendingin dan perlambatan investasi memperkuat pandangan bahwa secara bertahap akan kehilangan momentum dalam beberapa bulan mendatang.

Analis mengatakan bahwa potensi kenaikan saham di Tiongkok terbatas, karena adanya pengetatan likuiditas saat biaya pinjaman meningkat.

Minggu ini, bank sentral Tiongkok menyuntikkan dana bersih ke pasar sebesar 410 miliar yuan atau 60,17 miliar dolar A.S., dengan maksud menstabilkan sentimen pasar.

Perdagangan saham pekan ini, saham perbankan dan infrastruktur paling banyak terseret, masing-masing turun -3,1 persen dan -3,3 persen.

Malam nanti akan dirilis data ekonomi perumahan Housing Starts dan Building Permits Mei yang diindikasikan meningkat. Juga akan dirilis data Michigan Consumer Sentiment Juni yang diindikasikan stabil. Jika terealisir akan menguatkan bursa Wall Street.

Senin pagi juga akan dirilis data House Price Index Mei Tiongkok, yang jika naik akan menguatkan bursa dan sebaliknya.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan indeks Shanghai untuk perdagangan selanjutnya akan bergerak positif jika bursa Wall Street terealisir kuat dan data ekonomi positif. Indeks diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 3063-2986, dan jika naik akan bergerak dalam kisaran Resistance 3219-3296.

Evi/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center 
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*