Bursa Shanghai 9 Maret Berakhir Lemah Terganjal Kemerosotan Saham Energi

Pada penutupan perdagangan bursa saham Tiongkok Kamis (09/03), indeks Shanghai berakhir turun -0,74 persen atau -24 poin di 3,216.58. Bursa Shanghai ditutup pada dua minggu terendah pada hari Kamis, karena saham energi anjlok pada anjloknya harga minyak sementara investor global berbalik hati-hati menjelang kenaikan suku bunga AS minggu depan.

Kelemahan dalam mata uang yuan juga mengurangi kepercayaan, meskipun bank-bank negara Tiongkok melangkah ke pasar untuk menjaga mata uang jatuh terlalu cepat.

Saham jatuh di seluruh papan, dengan sektor energi memimpin penurunan setelah harga minyak mentah anjlok lebih dari 5 persen semalam pada lonjakan pasokan minyak AS.

Data inflasi konsumen Tiongkok yang lebih lemah dari perkiraan juga menambahkan sentimen negatif, meskipun inflasi harga produsen melonjak sembilan tahun tinggi, menunjukkan keuntungan yang lebih tinggi bagi perusahaan-perusahaan mulai dari penambang dan pabrik baja untuk penyulingan minyak.

Indeks harga produsen China (PPP) secara mengejutkan melonjak 7,8 persen pada Februari dari tahun sebelumnya, sementara inflasi konsumen melambat ke 0,8 persen karena penurunan harga pangan, menandai kecepatan yang paling lambat sejak Januari 2015.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pada perdagangan selanjutnya indeks Shanghai akan bergerak lemah dengan kekuatiran kenaikan suku bunga AS. Indeks diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 3128-3035, dan jika naik akan bergerak dalam kisaran Resistance 3302-3407.

Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center 
Editor : Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*