Bursa Shanghai 8 Maret Berakhir Datar; Data Inflasi Menjadi Perhatian

Pada penutupan perdagangan bursa saham Tiongkok Rabu (08/03), indeks Shanghai berakhir datar, turun tipis naik -1,22 poin atau -0,04 persen pada 3241.18. Bursa Shanghai melemah pada Rabu di tengah kekhawatiran likuiditas ketat.

Berita bahwa Tiongkok secara tak terduga mencatat defisit perdagangan yang langka pada bulan Februari, karena impor melonjak jauh lebih dari yang diharapkan, tidak berdampak pada bursa daratan.

Lihat : Tiongkok Alami Defisit Perdagangan Setelah 3 Tahun Surplus

Setelah reli awal minggu dipimpin oleh saham teknologi, investor mulai fokus pada faktor-faktor jangka panjang seperti situasi likuiditas dan stabilitas regional, sambil terus mencerna berita mengalir dari pertemuan tahunan legislatif Tiongkok.

Para pemimpin Tiongkok berjanji dalam pertemuan itu menahan risiko keuangan dari peningkatan cepat dalam utang, dan bank sentral telah bergerak dari sikap moneter longgar untuk pengetatan dalam rangka mencegah investasi spekulatif.

Bank sentral Tiongkok menguras dana bersih 20 miliar yuan dari pasar antar bank melalui operasi pasar terbuka pada hari Rabu di tengah ekspektasi pengetatan lebih lanjut ke depan.

Indeks Teknologi-start up ChiNext turun 0,7 persen, menghapus beberapa keuntungan awal pekan ini, namun saham infrastruktur dan properti naik.

Esok hari akan dirilis data inflasi Tiongkok bulan Februari yang diindikasikan menurun.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pada perdagangan selanjutnya indeks Shanghai akan bergerak lemah jika data inflasi Tiongkok terealisir menurun. Indeks diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 3139-3050, dan jika naik akan bergerak dalam kisaran Resistance 3327-3434.

Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center 
Editor : Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*