Bursa Shanghai 3 Februari Berakhir Merosot Tertekan Pengetatan Kebijakan PBOC

Pada penutupan perdagangan bursa saham Tiongkok akhir pekan Jumat (03/02), indeks Shanghai berakhir 0,59 persen atau 18,5 poin menjadi ditutup pada 3,140.6. Pelemahan bursa Shanghai setelah pemerintah Beijing secara tak terduga menaikkan suku bunga jangka pendek pada hari pertama perdagangan setelah liburan Tahun Baru Imlek.

Bank Rakyat Tiongkok menaikkan suku bunga operasi pasar terbuka pada 10 basis poin pada Jumat pagi, memperkuat pandangan bahwa Beijing sedang memilih untuk kebijakan moneter “prudent dan netral” tahun ini.

Bank juga menaikkan suku bunga pada pinjaman short-term lending facility (SLF).

Analis menyatakan langkah ini memiliki beberapa dampak di pasar saham. Pertama, secara langsung mempengaruhi harga pasar uang, dan juga menaikkan ekspektasi pengetatan lebih lanjut.

Perhatian pasar juga terhadap Xiao Jianhua, miliarder kelahiran Tiongkok yang hilang di belakang Tomorrow Group. Taipan mungkin telah diculik oleh agen Tiongkok, menurut beberapa laporan media.

Saham perusahaan langsung atau tidak langsung dikendalikan oleh Tomorrow Group merosot – Xishui Strong Year Co Ltd Inner Mongolia dan Baotou Huazi Industri Co Ltd anjlok 10 persen pada penutupan, maksimum yang diperbolehkan.

Pada akhir perdagangan hampir semua sektor di pasar Tiongkok mundur.

Pada Senin mendatang akan dirilis data Caixin Services dan Composite Januari Tiongkok yang diperkirakan meningkat.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pada perdagangan selanjutnya indeks Shanghai akan bergerak naik dengan positifnya data Caixin Services dan Composite. Indeks diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 3240-3345, dan jika turun akan bergerak dalam kisaran Support 3042-2939.

Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center 
Editor : Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*