Bursa Shanghai 28 Maret Berakhir Turun Tertekan Pengetatan Likuiditas Keuangan

Pada penutupan perdagangan bursa saham Tiongkok Selasa (28/03), indeks Shanghai berakhir turun 0,43 persen atau 14 poin di 3,252.99. Bursa Saham Tiongkok jatuh di tengah kekhawatiran tentang pengetatan kondisi likuiditas setelah bank sentral menahan diri dari suntikan dana jangka pendek ke dalam sistem perbankan untuk sesi ketiga berturut-turut.

The People`s Bank of China (PBOC) melewatkan operasi pasar terbuka lagi pada Selasa, mengatakan tingkat likuiditas di sistem perbankan sudah tepat dan tidak ada alasan untuk menyuntikkan lebih banyak dana.

Biaya pinjama antar bank tetap tinggi, namun, dengan Shanghai Interbank Offered Rate (SHIBOR) untuk tenor tujuh hari di 2,7910 persen, sekitar level tertinggi sejak pertengahan 2015.

Menambah kekhawatiran tentang likuiditas ketat menuju ke akhir bulan dan akhir kuartal, beberapa pemberi pinjaman diyakini menimbun uang tunai menjelang penilaian kuartalan bank sentral dari kesehatan bank-bank komersial.

Keputusan PBOC untuk menahan dana adalah memperkuat harapan itu secara bertahap akan mengetatkan kebijakan moneter tahun ini seperti yang terlihat untuk mengurangi risiko dalam sistem keuangan dan mendorong lebih banyak deleveraging. Ini telah menyentuh hingga pasar uang dan suku bunga jangka pendek beberapa kali tahun ini.

Untuk investor pasar saham Tiongkok, kekhawatiran tentang dampak dari pengetatan lebih lanjut telah membayangi data ekonomi optimis, termasuk keuntungan industri yang kuat yang dirilis pada hari Senin.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pada perdagangan selanjutnya indeks Shanghai akan bergerak negatif dengan kekuatiran pengetatan likuiditas keuangan. Indeks diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 3174-3087, dan jika naik akan bergerak dalam kisaran Resistance 3354-3454.

Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center 
Editor : Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*