Bursa Seoul 4 November Berakhir Turun, Mingguan Merosot Hampir 2 Persen

Pada penutupan perdagangan bursa saham Korea Selatan Jumat (04/11), indeks Kospi ditutup turun 1,78 poin, atau 0,09 persen, pada 1,982.02.. Pelemahan indeks Kospi terpicu kehati-hatian investor di tengah meningkatnya ketidakpastian politik di dalam dan di luar negeri.

Pengamat pasar menatakan kemungkinan terbatas pasar kembali ke medan positif karena berbagai faktor seperti skandal politik yang melibatkan orang kepercayaan Presiden Park Geun-hye dan pemilihan presiden AS yang akan datang.

Saham kapital besar berakhir mixed. Saham Samsung Electronics naik 0,68 persen, saham Korea Electric Power Corp kehilangan 2,77 persen, saham Naver, operator portal Internet negara atas, turun 2,83 persen, saham AmorePacific, pembuat kosmetik tertinggi negara, naik tipis 0,14 persen.

Sedangkan saham otomotif Hyundai Motor menumpahkan 0,37 persen, dan saham afiliasi yang lebih kecil Kia Motors kehilangan 0,36 persen.

Mata uang lokal ditutup pada 1,143.40 won terhadap dollar AS, turun 3.80 won dari sesi sebelumnya.

Sedangkan untuk indeks Kospi berjangka terpantau turun -0,30 poin atau -0,12 persen pada 252,75, turun dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya pada 253,05.

Secara mingguan indeks Kospi merosot -1,85 persen, sebagian  besar tertekan kondisi politik Korea Selatan, ketidakpastian pemilihan Presiden AS dan pelemahan produksi industri.

Malam nanti akan dirilis data Non Farm Payrolls Oktober yang diindikasikan meningkat, Unemployment Rate Oktober yang diindikasikan menurun, defisit perdagangan yang diindikasikan menyempit. Jika terealisir akan menguatkan bursa Wall Street.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya indeks Kospi akan bergerak naik jika bursa Wall Street positif. Juga akan mencermati harga minyak mentah.

Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center 
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*