Bursa Seoul 2 Desember Berakhir Negatif; Mingguan dan November Juga Lemah

Pada penutupan perdagangan bursa saham Korea Selatan Jumat (02/12), indeks Kospi berakhir lemah, ditutup 0,66 persen lebih rendah, atau 13,14 poin pada 1,970.61. Pergerakan datar bursa terpicu kehati-hatian investor mencermati ketidakpastiaon politik di dalam negeri. Pelemahan indeks Kospi terganjal melambatnya pertumbuhan ekonomi Korea Selatan kuartal ketiga.

Ekonomi Korea Selatan meningkat 0,6 persen secara kuartalan pada kuartal ketiga 2016 pada pertumbuhan lemah dari sektor manufaktur, bank sentral negara itu mengumumkan Jumat (02/12).

Ekspansi kuartal ketiga direvisi sedikit lebih lambat dari kenaikan 0,7 persen sebelumnya diperkirakan pada bulan Oktober oleh Bank of Korea (BOK).

Lihat : Pertumbuhan Ekonomi Korea Selatan Q3 Melambat

Pelemahan  bursa saham Korea Selatan juga terjadi karena investor berhati-hati pada meningkatnya ketidakpastian menjelang data pekerjaan AS malam nanti dan akhir pekan referendum Italia.

Pada akhir perdagangan, saham Samsung Electronics, yang mencapai rekor tinggi di sesi sebelumnya, turun 1,26 persen menjadi 1.727.000 won, sementara pembuat chip global SK hynix naik tipis 0,45 persen menjadi 44.400 won.

Korea Electric Power Corp, penyedia listrik milik negara, turun 2,36 persen menjadi 43.450 won.

Saham Lotte Group merosot menyusul laporan bahwa pihak berwenang Tiongkok sedang melakukan penyelidikan intensif terhadap anak perusahaan dengan cara pemeriksaan pajak atau inspeksi keselamatan di pabrik di Tiongkok.

Lotte Shopping, Unit ritel utama yang beroperasi beberapa outlet di Tiongkok, menurun 1,41 persen menjadi 210.500 won, dan Lotte Chilsung Beverage mundur 2,19 persen ke 1.520.000 won.

No 1 pembuat kosmetik AmorePacific juga turun 3,61 persen menjadi 307.500 won di tengah kekhawatiran atas hubungan diplomatik dengan Tiongkok.

Mata uang lokal ditutup pada 1,172.6 won terhadap dolar AS, turun 5 won dari penutupan Kamis.

Sedangkan untuk indeks Kospi berjangka terpantau turun -1,55 poin atau -0,61 persen pada 252,65, turun dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya pada 254,20.

Secara mingguan, indeks Kospi turun 0,20 persen terpicu kondisi politik domestik yang masih belum kondusif terkait pelanggaran yang dilakukan Presiden Park. Menguatnya kinerja saham Samsung dan penguatan Won belum mampu mengangkat indeks.

Selama bulan Desember, indeks Kospi juga masih lemah -0,66, sebagian besar terganjal ketidakpastian situasi politik dalam negeri dan keputusan BOK mempertahankan suku bunga.

Malam nanti akan dirilis data Non Farm Payrolls November AS yang diindikasikan meningkat dan Unemployment Rate Nove,ber AS yang diindikasikan stabil. Jika hasil ini terealisir akan menguatkan bursa Wall Street.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Seoul akan bergerak positif jika bursa Wall Street terealisir positif.

Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center 
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*