Bursa Saham Tokyo Berakhir Naik Tajam 2,87 Persen

INILAHCOM, Tokyo – Bursa saham Tokyo berakhir naik tajam, Jumat (29/01/2016). Tampak dengan indeks Nikkei sempat melonjak lebih dari tiga persen sebelum sedikit terkupas kembali, setelah bank sentral Jepang (BoJ) mengumumkan akan memperkenalkan suku bunga negatif.

Indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo naik 476,85 poin atau 2,80 persen menjadi berakhir di 17.518,30, dan indeks Topix dari seluruh saham papan utama ditutup 39,97 poin atau 2,87 persen lebih tinggi menjadi 1.432,07.

Para analis mengatakan bahwa BOJ mengejutkan pasar dengan mengatakan pihaknya berencana untuk memperkenalkan tingkat suku bunga negatif mulai 16 Februari, karena turunnya harga minyak telah menghambat upaya-upaya bank mendorong inflasi. Langkah mengejutkan itu bertujuan proaktif bertahan terhadap kelesuan ekonomi global yang memperlemah sentimen bisnis di Jepang.

Bank sentral mengumumkan bahwa pihaknya berencana untuk mencapai target inflasinya sedini mungkin, di tengah gejolak harga minyak dan pelambatan ekonomi global, dan memilih menerapkan tingkat suku bunga negatif 0,1 persen untuk giro yang dimiliki oleh lembaga keuangan, dalam pemungutan suara ketat 5-4 oleh anggota dewan kebijakan pada Jumat.

Keputusan bank menyusul sejumlah data ekonomi yang dirilis oleh pemerintah pada Jumat pagi yang gagal menjawab ekspektasi pasar, memicu kekhawatiran untuk prospek ekonomi terbesar ketiga di dunia itu. Penurunan output atau keluaran pabrik dan pengeluaran rumah tangga, serta harga konsumen Desember naik tipis hanya 0,1 persen, sementara IHK untuk 2015 sebagian besar tetap datar, menggambarkan prospek suram untuk perekonomian domestik, sejumlah data pemerintah menunjukkan Jumat pagi.

Tetapi meskipun bank-bank bermaksud memompa uang baru ke dalam pasar, beberapa analis lokal menyuarakan keprihatinan pada Jumat bahwa kekacauan pasar saham yang sedang berlangsung di Tokyo yang sekarang bisa disebabkan oleh investor beralih dari aset-aset berisiko seperti saham ke safe havens seperti yen.

Menurut mereka hal itu akan menjadi perang mata uang setelah yen dipaksa mundur, akan mendorong harga-harga mundur kembali dan mencegah perusahaan-perusahaan dari meingkatkan belanja modal, terlepas dari kebijakan ultra-akomodatif bank.

Semua kategori industri, kecuali perbankan, ditutup di wilayah positif pada hari terakhir perdagangan pekan ini. Pencetak kenaikan terbesar terdiri saham-saham real estat, sekuritas dan pertambangan, dengan nilai transaksi mencapai 4.431,7 miliar yen atau US$36,89 miliar. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*