Bursa Saham Tiongkok Berakhir Lebih Rendah

INILAHCOM, Beijing – Saham-saham Tiongkok berakhir lebih rendah pada Rabu (9/11/2016), dengan indeks komposit Shanghai turun 0,62 persen menjadi 3.128,37 poin.

Indeks komposit Shenzhen yang melacak saham-saham di bursa kedua Tiongkok ditutup 0,61 persen lebih rendah menjadi 10.697,11 poin.

Sementara itu, indeks ChiNext yang melacak saham-saham perusahaan sedang berkembang di papan perdagangan bergaya NASDAQ Tiongkok, kehilangan 1,23 persen menjadi berakhir di 2.123,84 poin.

Sebagian besar sektor jatuh, sementara saham-saham material dan properti menguat, terangkat oleh reli kuat penambang emas di tengah perburuan terhadap aset-aset “safe haven” karena Donald Trump semakin lebih dekat ke Gedung Putih.

Di seluruh dunia, meningkatnya peluang calon presiden Trump telah mengguncang pasar pada Rabu, mengirimkan Dow berjangka dan harga saham-saham Asia turun.

CICC meramalkan bahwa Trump akan menang, volatilitas pasar tak akan terelakkan karena investor akan panik atas ketidakpastian pada perdagangan, imigrasi dan ketegangan geopolitik.

Sementara itu, pasar Rabu juga dipengaruhi oleh ukuran penting inflasi Tiongkok, indeks harga konsumen (CPI), yang tumbuh pada laju tercepat dalam enam bulan pada Oktober karena harga pangan naik, sementara harga pabrik mengalahkan ekspektasi pasar mengalami percepatan ke tertinggi 55-bulan, memicu kekhawatiran inflasi.

Data CPI Oktober mengakhiri penurunan sebelumnya dalam liam bulan berturut-turut mulai dari 2,3 persen pada April, ketika CPI mencapai tingkat tertinggi sejak Juli 2014, menurut Biro Statistik Nasional (NBS), Rabu.

Indeks Harga Produsen (PPI) naik 1,2 persen pada oktober, laju tercepat sejak Desember 2011 setelah mencatat pertumbuhan negatif untuk 54 bulan sebelumnya dengan kenaikan 0,1 persen pada September. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*