Bursa Saham Asia Naik Didukung Jepang, Pasar Tunggu Rilis Data Penting

Ekuitas Asia naik, dengan rally di Jepang mengimbangi penurunan di Tiongkok , karena investor sedang menunggu data ekonomi yang akan mempengaruhi tingkat suku bunga.
Topix Jepang menguat setelah rilis data belanja modal yang melampaui perkiraan. Shanghai Composite Index mundur setelah rilis data manufaktur Tiongkok yang turun di bawah 50.
Nilai tukar yuan onshore menuju kemajuan terbesarnya selama empat hari dalam rentang hampir 12 tahun di tengah spekulasi pembuat kebijakan mencoba untuk mencegah melemahnya nilai mata uang.

Ekuitas global di akhir bulan Mei ini hanya mengalami sedikit pertumbuhan yang didukung optimisme ekonomi global, mengimbangi kekhawatiran terhadap prospek inflasi.
Data menunjukkan belanja modal di Jepang melampaui perkiraan selama kuartal pertama, sementara keuntungan perusahaan melonjak 27 persen.

Presiden Federal Reserve Bank of San Francisco John Williams mengatakan di Seoul bahwa jika ekonomi AS cukup kuat, bank sentral dapat menaikkan tingkat suku bunga empat kali pada 2017. Para pembuat kebijakan AS ini akan bertemu selama dua minggu, sementara para pelaku pasar lebih menaruh perhatian kepada laporan pekerjaan yang akan di rilis hari Jumat besok.

Berita pasar yang paling penting hari ini:
Di Tiongkok, menopang yuan telah menjadi prioritas kebijakan pemerintah tahun ini yang mencoba membendung arus keluar modal dan mencegah guncangan keuangan sebelum perombakan kepemimpinan penting di Partai Komunis yang berkuasa pada akhir 2017. Reli mata uang tersebut, yang mengakhiri berbulan-bulan yang tenang melawan Dolar, muncul sebagai teguran Moody’s Investors Service, yang menurunkan peringkat utang Tiongkok minggu lalu.

Saham

Indeks MSCI Asia Pacific meningkat 0,3 persen pada pukul 2:29 di Tokyo. Indeks tersebut menguat 2,6 persen di bulan Mei, naik untuk bulan kelima, kenaikan beruntun terpanjang sejak 2013.
Indeks Topix Jepang naik 1 persen, setelah melompat 2,4 persen di bulan Mei untuk kenaikan bulanan terbesar tahun ini. Indeks Straits Times Singapura naik 0,4 persen.
Indeks S & P / ASX 200 Sydney naik 0,1 persen setelah berayun antara kenaikan dan kerugian di tengah rilis ekonomi dari Australia dan Tiongkok.
Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,4 persen setelah menyelesaikan kenaikan bulanan kelima berturut-turut. Shanghai Composite Index tergelincir 0,4 persen, setelah rally empat hari.
Kontrak pada S & P 500 naik 0,1 persen. Indeks pengukur tersebut turun 0,1 persen pada hari Rabu, memangkas kenaikan selama bulan Mei menjadi 1,2 persen.

Mata uang

Yuan onshore naik 0,3 persen. Mata uang ini naik 1,4 persen selama empat hari terakhir, diperdagangkan di level tertinggi sejak November.
Yen tergelincir 0,2 persen menjadi 111,01 per dolar, setelah menguat di bulan Mei. Indeks Spot Bloomberg Dollar sedikit berubah, mengikuti penurunan 1,5 persen untuk bulan Mei, penurunan bulanan terbesar sejak Januari.
Dolar Australia turun 0,4 persen. Mata uang tersebut melonjak setelah penjualan ritel lebih kuat dari perkiraan, namun membalikkan keuntungan pada data manufaktur Tiongkok.
Pound turun 0,2 persen menjadi $ 1,2865. Jajak pendapat terbaru Times / YouGov menunjukkan Partai Konservatif memimpin diatas Partai Buruh hanya dengan tiga poin.

Komoditi

Minyak mentah West Texas Intermediate naik 0,8 persen menjadi $ 48,68 per barel, rebound dari penurunan 2,7 persen pada sesi sebelumnya.
Emas turun 0,2 persen menjadi $ 1,266.70 per ounce.

Obligasi

Hasil pada Treasuries 10 tahun naik kurang dari satu basis poin menjadi 2,21 persen, setelah sebelumnya mengalami penurunan.
Benchmark yield di Australia turun dua basis poin menjadi 2,38 persen.

Selasti Panjaitan/ VMN/VBN/ Senior Analyst Stocks-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*