Bursa Saham Asia Cerna Keputusan The Fed

INILAHCOM, Singapura – Pasar saham Asia sebagian besar melemah pada perdagangan awal hari Kamis (4/5/2017). Investor mencerna keputusan Federal Reserve AS terjebak pada kondisi hawkish.

Indeks ASX 200 di Australia turun 0,45 persen seiring penurunan sumber daya dan saham sektor bank. Indeks Hang Seng di Hong Kong turun 0,39 persen. Dari bursa China dengan indeksĀ  Shanghai Composite kehilangan 0,59 persen dan Komposit Shenzhen kehilangan 0,51 persen, seperti mengutip cnbc.com.

Di Korea Selatan, Indekz Kospi naik 0,52 persen. Indeks Straits Times Singapura turun 0,48 persen. Sementara indeks Taiwan, Taiex naik tipis 0,01 persen. Pasar Jepang ditutup untuk liburan Hari Hijau.

Sementara dari saham sektor sumber daya di Australia, saham Rio Tinto turun 2,29 persen dan BHP Billiton turun 0,67 persen, setelah turun 2,31 persen pada hari Rabu. Fortescue kehilangan 4,12 persen dan Newcrest turun 2,55 persen.

Tony Farnham, ahli strategi ekonomi di Patersons, mengatakan dalam sebuah catatan pada hari Kamis pagi, “sebagian besar harga logam dasar memerah pada perdagangan LME hari Rabu, dengan spot tembaga, harga nikel dan seng turun lebih dari 3 persen pada hari itu.”

Penurunan harga tembaga terjadi setelah lonjakan persediaan meningkatkan kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi di China, konsumen logam terbesar di dunia.

Penurunan harga logam membantu membebani dolar Australia, yang diperdagangkan pada US$0,7415, dibandingkan dengan setinggi US$0,7545 pada perdagangan Asia hari Rabu.

The Fed mengakhiri pertemuan dua hari kebijakannya pada Rabu siang, memberikan penilaian positif terhadap ekonomi A.S. sambil mempertahankan suku bunga tidak berubah, seperti yang diperkirakan secara luas.

Dalam sebuah pernyataan, komite pembuat kebijakan The Fed telah mengungkapkan beberapa keraguan tentang ekonomi AS yang tumbuh hanya 0,7 persen pada kuartal pertama. Namun menambahkan bahwa mereka melihat kelemahan tersebut sebagai “sementara.”

Indeks dolar, yang mengukur greenback di pasar mata uang, melonjak dengan berita tersebut. Indeks naik setinggi 99,394, dibandingkan dengan sekitar 99 di perdagangan Asia pada hari Rabu.

“Dolar telah bergerak lebih tinggi di belakang pernyataan FOMC karena investor membeli pandangan hawkish the Fed dan mereka percaya bahwa kelemahan dalam data ekonomi hanya bersifat sementara,” kata Naeem Aslam, analis pasar utama di ThinkMarkets, dalam sebuah catatan.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*