'Bursa Saham AS Jeblok Bisa Pengaruhi IHSG'

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sentimen keputusan the Fed yang mempertahankan tingkat suku bunganya di bulan ini diperkirakan dapat membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan pergerakan positifnya. Namun, berbalik melemahnya bursa saham AS bisa memberikan hawa negatif bagi laju IHSG.

Pada perdagangan Kamis (28/1), Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada memperkirakan IHSG akan berada di wilayah support 4519-4527 dan resisten 4593-4608. “Adanya gap di area 4456-4465 dan 4517-4526, kemungkinan belum akan menjadi perhatian dalam jangka pendek. Namun, dengan berbalik melemahnya bursa saham AS kemarin maka dapat memberikan peluang pelemahan pada IHSG seiring profit taking setelah penguatan sebelumnya,” kata dia, Kamis (28/1).

Jelang rapat FOMC kemarin, ditambah masih menguatnya harga minyak mentah, hingga imbas penguatan bursa saham global sebelumnya membuat para pelaku pasar cenderung melakukan aksi beli. Para investor kembali melihat celah dan memanfaatkan momen itu untuk bertahan di pasar.

Hasilnya, IHSG ditutup menguat 1,62 persen. Semua sektor pun berada di zona positif. Melanjutkan kontribusi perdagangan sebelumnya, sektor konsumer masih menopang laju IHSG.

Terkait Rapat the Fed, Reza menjelaskan, pelaku pasar menaruh ekspektasi tingkat suku bunga AS tidak berubah. Itu melihat kondisi perekonomian yang belum stabil diikuti harga minyak yang masih berfluktuasi.

Namun, pelaku pasar juga mencermati kondisi bursa saham Asia. “Indeks Shanghai yang tutup di teritori negatif bisa memicu pelemahan jika sewaktu-waktu pelaku pasar melakukan aksi profit taking, mengingat aliran dana asing perlahan keluar dari bursa saham Cina,” kata Reza.

Baca juga: Mayoritas Saham BEI Bergerak Naik


Distribusi: Republika Online RSS Feed

Speak Your Mind

*

*