Bursa Eropa Terbebani di Akhir Pekan

INILAHCOM, London – Bursa saham Eropa berakhir melemah pada perdagangan Jumat (28/4/2017). Laporan pendapatan kuartalan gagal mengimbangi sentimen negatif dari meningkatnya ketegangan politik.

Indeks acuan Eropa, Stoxx 600 turun 0,18 persen dengan sebagian besar sektor di wilayah negatif. Bursa saham Eropa bergerak 2,36 persen lebih tinggi pada pekan ini. Indeks FTSE turun 0,4 persen, indeks DAX berkurang 0,05%, indeks CAC lebih rendah 0,08% dan indeks IBEX menambahkan 0,3 persen, seperti mengutip cnbc.com.

Sementara ndeks CAC di Prancis 40 mengakhiri perdagangan pekan ini di atas 4,2 persen lebih tinggi. Kenaikan seiring kemenangan capres favorit Emmanuel Macron pada putaran pertama dalam pemilihan Prancis. Sementara indeks DAX di Jerman melonjak 3,2 persen. Untuk indeks FTSE 100 dari Inggris berhasil naik 1,4 persen dalam sepekan.

Saham Telecom adalah pemain terburuk pada hari Jumat. Analis Commerzbank mengatakan bahwa risiko yang dilaporkan lebih rendah dari kemenangan presiden sayap kanan di Prancis bisa melihat penggabungan antara Orange dan Bouygues Telecom. Di  sisi lain, saham sumber daya dasar memimpin kenaikan pada sentimen positif di industri tembaga.

Namun, pendapatan perusahaan tetap menjadi fokus utama investor pada hari Jumat. Apalagi sejumlah bank melaporkan angka terakhir mereka. UBS mengatakan laba bersihnya naik 79 persen pada kuartal pertama tahun ini. Saham bank tersebut berakhir di atas 2 persen pada hari Jumat.

RBS juga melaporkan angka kuartalan yang lebih baik dari perkiraan dengan keuntungan 259 juta poundsterling atau setara dengan US$334,24 juta. Laba ini setelah membukukan kerugian bersih sebesar £ 968 juta setahun yang lalu. Harga sahamnya melonjak 4,7 persen menjadi salah satu saham dengan performa terbaik pada hari Jumat.

Di Spanyol, Caixabank membukukan kenaikan laba kuartal pertama sebesar 48%. Harga sahamnya naik 3,3 persen lebih tinggi.

Barclays mengatakan bahwa laba kuartal pertama meningkat dua kali lipat. Namun gagal mencapai boom perdagangan obligasi. Sahamnya tergelincir lebih dari 5 persen pada hari Jumat.

Dalam perdagangan saham AS di Wall Street, rata-rata industri Dow Jones dan S & P 500 yang lebih luas keduanya terus mengalami tekanan pada hari Jumat. Sentimen negatif muncul menyusul data yang menunjukkan bahwa ekonomi tumbuh pada tingkat terlemah dalam tiga tahun.

Sementara itu, keuntungan di Amazon.com dan perusahaan induk Google Alphabet meluncurkan indeks komposit Nasdaq untuk mencapai rekor tertinggi pada hari Jumat.

Investor mencermati pernyataan Trump tentang hubungan perdagangan dengan Korsel. Dalam sebuah wawancara dengan media untuk menandai 100 hari pemerintahannya, dia bermaksud untuk melakukan negosiasi ulang atau penghentian kesepakatan perdagangan bebas 5 tahun dengan Korea Selatan. Alasannya karena defisit perdagangan yang besar dengan negara tersebut.

“Secepatnya. Saya mengumumkannya sekarang,” kata Trump, saat ditanya kapan dia ingin memulai proses renegosiasi.

Dari sisi data, inflasi zona euro melonjak menjadi 1,9 persen pada bulan April. Data ininaik dari 1,5 persen pada bulan Maret didorong oleh harga energi. Inflasi sekarang berada pada level tertinggi sejak 2013. Euro bergerak 0,3 persen lebih tinggi untuk mencapai US$1,0936 pada perdagangan sore.

Dari Inggris, data tentang pertumbuhan ekonomi melambat ke level terendah satu tahun dengan hanya menambahkan 0,3 persen dari 0,7 persen dalam tiga bulan terakhir tahun 2016. Demikian data dari Kantor Statistik Nasional pada hari Jumat.

 


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*