Bursa Eropa 18 Mei Bergerak Lemah Tertekan Krisis Politik AS

Pasar Saham Eropa turun ke posisi terendah dua minggu pada hari Kamis (18/05) karena ketidakpastian politik yang meningkat di AS memperparah kekhawatiran di kalangan investor mengenai apakah Presiden Donald Trump dapat mewujudkan kebijakan-kebijakan pro-pertumbuhan.

Indeks Pan-European Stoxx 600 turun 0,6 persen dengan semua sektor dan bursa utama di wilayah negatif.

Indeks FTSE bergarak pada 7421.69, turun -81,78 poin atau -1,09%

Indeks DAX bergerak pada 12542.14, turun -89.47 poin atau -0.71%

Indeks CAC bergerak pada 5262.31, turun -55.58 poin atau -1,05%

Indeks IBEX 35 bergerak pada 10609.60, turun -176.50 poin atau -1,64%

Saham jasa keuangan berkontraksi lebih dari 1,8 persen, diseret lebih rendah oleh proposal divestasi Intrum Justitia. Perusahaan penagihan utang Swedia tersebut mengajukan serangkaian spin-off pada hari Kamis dalam upaya untuk mengurangi kekhawatiran Komisi Eropa atas rencana penggabungannya dengan Lindorff, saingannya dari Norwegia. Saham di perusahaan yang berbasis di Stockholm itu merosot ke dasar benchmark, turun lebih dari 11 persen.

Saham otomotif juga merupakan salah satu pemain terburuk pada hari Kamis. Fiat Chrysler, memimpin kerugian di sektor tersebut setelah Komisi Eropa meluncurkan tindakan hukum terhadap Italia karena gagal menanggapi tuduhan kecurangan tes emisi oleh produsen mobil Italia yang bermasalah. Sahamnya merosot lebih dari 6 persen.

Saham kelompok mewah Inggris, Burberry, membukukan penurunan 21 persen dalam laba sebelum pajak tahun penuh pada hari Kamis, menandai tantangan bagi CEO Marco Gobbetti yang akan datang. Kepala eksekutif saat ini, Christopher Bailey, mengatakan bahwa 12 bulan terakhir merupakan tahun “transisi” dan menyarankan agar dia optimis menjelang kedatangan Gobbetti pada bulan Juli. Saham Burberry mencapai posisi puncak FTSE 100, naik 2,5 persen.

Layanan pos Inggris, Royal Mail, melaporkan penurunan keuntungan tahunan pada hari Kamis dan mengatakan bahwa volume surat yang diperkirakan akan turun di akhir tahun. Perusahaan itu mengatakan meskipun melalui periode yang penuh tantangan, hal itu telah berhasil melewatinya dengan baik. Sahamnya di atas 1,5 persen lebih tinggi pada berita tersebut.

Gejolak politik di Washington memburuk pada hari Selasa ketika laporan muncul dugaan bahwa Trump telah mendesak Direktur FBI James Comey membatalkan penyelidikan terhadap mantan Penasihat Keamanan Nasional Michael Flynn. Gedung Putih membantah tuduhan tersebut.

Perkembangan terakhir, mantan Direktur FBI Robert Mueller direkrut sebagai penasihat khusus untuk mengawasi penyelidikan federal mengenai dugaan gangguan Rusia selama pemilihan presiden, tampaknya menimbulkan kegugupan di pasar.

Sterling bergerak melampaui $ 1,30 untuk pertama kalinya dalam hampir delapan bulan pada hari Kamis setelah penjualan eceran Inggris mengalahkan perkiraan. Volume melonjak 2,3 persen di bulan April, meredakan kekhawatiran akan laju pengeluaran konsumen akibat tekanan kenaikan inflasi.

Lihat : Penjualan Ritel April Inggris Rebound Melebihi Perkiraan

Perdana Menteri Theresa May mengatakan pada hari Kamis pagi bahwa lima tahun ke depan akan menjadi yang paling menantang saat Inggris melakukan negosiasi keluar dari Uni Eropa. Pihaknya telah menerima 4,1 juta pon sumbangan pada kampanye kampanye pemilihan minggu pertama, Reuters melaporkan.

Perancis mengadakan rapat kabinet pemerintah yang baru diangkat. Dukungan untuk partai sentris Presiden Emmanuel Macron terlihat semakin meningkat menjelang pemilihan legislatif pada bulan Juni, menurut jajak pendapat Harris Interactive yang dipublikasikan pada hari Kamis, meningkatkan kemungkinan mantan menteri ekonomi ini dapat memperoleh dukungan parlemen untuk rencana reformasinya.

Malam nanti akan dirilis data jobless claim yang diindikasikan meningkat. Jika terealisir akan menekan bursa Wall Street. Gejolak politik di AS juga diperkirakan akan menekan bursa Wall Street.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Eropa akan bergerak lemah terpicu kekuatiran kondisi politik di AS. Juga jika bursa Wall Street melemah akan menekan bursa Eropa.

Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center 
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*