Bursa Asia Tetap Bergerak Terbatas Masuk Sesi II

INILAHCOM, Tokyo – Saham Asia melemah pada perdagangan Rabu (15/3/2017) sesi kedua masih tertekan seiring dengan pelemahan yang terjadi di Wall Street. Di pasar Asia, investor juga berhati-hati menunggu keputusan suku bunga dari Federal Reserve.

Sesuai dengan tema antisipasi yang telah mendominasi pasar selama beberapa pekan terakhir, menjual adalah cara sederhana untuk menanti kesimpulan dari pertemuan dua hari komite Pasar Terbuka Federal di hari perdagangan global.

Nikkei Stock Average turun 0,4% pada sesi I perdagangan, bertahan dengan kisaran 53 poin. S&P / ASX 200 menurun 0,3% dipimpin oleh penurunan di sektor keuangan. Shanghai Composite Index turun 0,3%, sedangkan Hang Seng Index 0,6% lebih rendah. “Semua mata menanti keputusan suku bunga malam ini,” kata Jane Fu, trader di CMC Markets dikutip dari marketwatch.com.

Menurut data CMC Markets, futures perdagangan menunjukkan kemungkinan kenaikan 93% kenaikan suku bunga.

Perusahaan minyak dan gas di wilayah tersebut harus tergesar, setelah harga minyak mentah di AS ditutup lebih rendah tujuh sesi berturut-turut. Sementara minyak berjangka telah rebound di perdagangan Asia, yang belum mengangkat ekuitas, mencerminkan ketidakpastian investor pada berapa lama bouce akan terjadi.

Inpex, eksplorer minyak Jepang turun 1,5% sementara distributor JX turun 1,3%. Sementara di Australia, Santos tergelincir 0,4%.

Sementara itu, kesengsaraan terus melanda industri elektronik Jepang, Toshiba. Perusahaan ini tergelincir di tengah kekhawatiran tentang bisnis nuklirnya dan kemungkinan delisting. Chief Executive, Satoshi Tsunakawa mengatakan pada Selasa (14/3/2017) malam bahwa perusahaan sedang mempertimbangkan pengajuan kebangkrutan untuk masalah afiliasi nuklir Westinghouse Electric Co.

Sementara itu, Bursa Efek Tokyo menempatkan saham Toshiba dibawah pengawasan khusus, memberikan peringatan kepada investor bahwa sahamnya bsia saja delisting. sahamnya turun 6,5%. “Ini tampak akan semakin ada kemungkinan bahwa Toshiba mungkin perlu untuk restrukturisasi yang disponsori perbankan. Sulit untuk melihat Toshiba menangani semua masalah sendiri,” kata analis Jefferies.

Sementara itu, menyusutnya kinerja infrastruktur, restrukturisasi perusahaan industri yang dililit utang dan permintaan domestik yang lamban mendorong tingkat pengangguran di Korea Selatan untuk satu tahun pada Februari di angka 4%. Kospi turun 0,2%.

Dow Jones industrial Average turun 0,2% sedangkan S&P 500 dan Nasdaq turun 0,3%. Selain keputusan suku bunga AS, pasar akan mengawasi data penjualan ritel dan data inflasi serta laporan stok minyak Amerika. [hid]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*