Bursa Asia Tenggara Bergerak Positif Berkat Sentimen The Fed

Bangkok – Bursa saham Asia Tenggara naik menyusul hasil pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Fed yang mengindikasikan akan menahan suku bunga tetap rendah karena perekonomian global melambat. Hal tersebut memungkinka lebih banyak dana mengalir ke kawasan ASEAN.

Pasar Malaysia berbalik menguat dari posisi terendah selama enam bulan terakhir dan indeks Straits Times Singapura pulih dari posisi penutupan terendah selama lima bulan terakhir di 3.226,71 kemarin.

“Pulihnya pasar AS semalam membuat investor yakin dalam memborong saham sejak pagi, meski tidak sampai memberi efek euforia secara umum di pasar ASEAN,” kata analis NRA Capital James Swath di Singapura, Kamis (9/10).

Saham AS melesat kemarin setelah the Fed meyakinkan investor bahwa kenaikan suku bunga tidak akan terjadi sebelum kondisi ekonomi membaik.

Saham Asia Pasifik di luar Jepang (MXAP) naik 1,3 persen. IHSG naik 0,9 persen, didorong kenaikan saham perusahaan semen Indocement dan Semen Indonesia. Trimegah Sekuritas mengatakan penjualan semen pada September meningkat menunjukkan penyerapan anggaran pemerintah.

Saham di Bangkok naik seiring pembelian saham perusahaan penerima stimulus ekonomi pemerintah seperti Bank Krung Thai dan BTS Group Holding.

Presiden Bursa Thailand (SET) Kesara Manchusree mengatakan Roadshow SET di New York kemarin menunjukan minat investor terhadap pasar Thailand tinggi, namun aliran dana segar dalam waktu dekat nampaknya belum akan terjadi seiring tingginya valuasi pasar.

Hingga pukul 14.00, terpantau pasar Singapura naik 0,68 persen ke 3.248,71, Malaysia naik 0,31 persen ke 1.829,89, Thailand naik 0,65 persen ke 1.553,49, Indonesia naik 0,98 persen ke 5.006,8, Filipina naik 0,33 persen ke 7.209,24 dan Vietnam naik 1,25 persen ke 624,96.


Distribusi: BeritaSatu – Pasar Modal

Speak Your Mind

*

*