Bursa Asia Naik Ikuti Rekor Wall Street

INILAHCOM, Singapura – Pasar Asia pada perdagangan Selasa pagi (2/5/2017) sebagian besar lebih tinggi, mengikuti pergerakan overnight di AS dengan Nasdaq mencapai rekor intraday dan closing high pada akhir pekan lalu.

Nikkei 225 Jepang naik 0,43 persen pada awal perdagangan. Sementara indeks Topix naik 0,53 persen. Sedangkan dari Selat Korea, indeks Kospi naik 0,63 persen, seperti mengutip cnbc.com.

Di Australia, benchmark ASX 200 melawan tren positif untuk diperdagangkan turun sebesar 0,26 persen. Sektor keuangan tertimbang berat turun 1,11 persen. Keputusan kebijakan moneter Reserve Bank of Australia (RBA) akan menjadi fokus hari ini. Sebagian besar analis memperkirakan mereka akan ditahan.

“Saat ini tidak ada bias kebijakan moneter yang dibangun ke dalam kurva futures RBA untuk tahun ini, dengan kurang dari 2 basis poin pelonggaran” harga di “pada bulan Desember. Peluang pengurangan yang dapat dimengerti kurang dari 10 persen,” kata David de Garis, direktur Ekonomi di National Australia Bank.

Pendapatan bank juga pada radar investor hari ini. Australia dan New Zealand Banking Group (ANZ), salah satu bank yang disebut Big Four, melaporkan hasil 2017 setengah tahun sebelum pasar terbuka. ANZ mengatakan keuntungan tunai naik 23 persen menjadi 3,41 miliar dolar Australia atau setara dengan US$2,57 miliar dalam enam bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017.

Saham ANZ turun 2,7 persen pada awal perdagangan. Bank-bank besar lainnya juga jatuh; Saham Commonwealth Bank turun 0,86 persen, Westpac turun 1,19 persen dan National Australia Bank turun 0,88 persen.

Sementara itu, bank pemberi pinjaman utama Singapura DBS Group melaporkan pendapatan bunga bersih kuartal pertama berada hampir datar di 1,831 miliar dolar Singapura atau setara dengan US$1,31 miliar, turun sedikit dari 1,833 miliar dolar Singapura tahun lalu.

Di pasar mata uang, indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang, diperdagangkan pada 99,08, naik dari level di dekat 98,88 pada sesi sebelumnya.

Di antara mata uang utama, yen diperdagangkan pada 111,9. Eksportir besar Jepang mixed, dengan Toyota menguat 1,03 persen, Nissan naik 0,38 persen dan Mitsubishi Electric turun 0,12 persen.

Di tempat lain, euro mengambil US$1,0907 dan dolar Australia diperdagangkan pada US$0,7535, naik dari level di bawah US$0,7500 pada hari Senin.

Analis menilai dolar Aussie bisa bergerak lebih jauh tergantung pada sikap RBA dalam pernyataan kebijakan tersebut. Kathy Lien, managing director strategi valuta asing di BK Asset Management, mengatakan dalam sebuah catatan bahwa jika RBA kurang dovish, Aussie kemungkinan besar akan menghasilkan 76 sen (A.S.).

“Jika mereka tetap berhati-hati, pasangan mata uang bisa tergelincir kembali ke arah 0,7450,” kata dia menambahkan.

Sementara itu, harga minyak turun pada Senin dengan harga minyak mentah AS turun 1 persen pada US$48,84 per barel.

Volume minyak AS sekitar 336.000 kontrak bulan depan AS berpindah tangan. Angka ini kurang dari rata-rata harian 520.000 kontrak. Harga untuk patokan global Brent turun 53 sen menjadi US$51,52 per barel.

 


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*