Bursa Asia Berakhir Positif, Ini Pemicunya

INILAHCOM, Singapura – Keputusan bank sentral Australia yang tetap mempertahankan suku bunga telah memicu bursa Asia menguat lagi hingga penutupan perdagangan Selasa (6/12/2016).

Penguatan juga dengan perkembangan politik di Italia kian jelas sehingga menepis ketidakpastian setelah hasil referendum menolak usulan PM Italia.

Pada pengumuman hasil rapat Reserve Bank of Australia tetap mempertahankan suku bunga acuan 1,5 persen. RBA menilai kenaikan dolar Australia berpotensi menimbulkan risiko transksi ekonomi. Ekonomi negara ini sangat tergantung pada hasil kekayaan alam, seperti mengutip cnbc.com.

Indeks ASX naik 0,5 persen, dolar Australia jatuh 0,7 dolar HK/SIN. Indeks Nikkei naik 0,4 persen dan yen menguat terhadap dolar ke 114,11 per dolar HK/SIN dari posisi sebelumnya di 113.

Untuk indeks Kospi naik 1,3 persensetelah kementerian keuangan akan menetapkan 68 persen dari anggaran 2017 dihabiskan di semester pertama untuk meningkatkan pertumbuhan. Sementara indeks Shanghai turun 0,1 persen, indeks Hang Seng naik 0,6 persen.

Investor perlahan mengalihkan kekhawatiran krisis yang terjadi di Italia. Krisis politik di Negeri Pizza mulai berkurang dengan Perdana Menteri Italia, Matteo Renzi yang bersedia menunda pengunduran diri sampai rancangan anggaran 2017 disetujui parlemen.

Namun risiko terhadap sistem perbankan Italia masih terus berlangsung. Perbankan Italia seperti Banca Monte dei Paschi di Siena telah diberitahukan untuk mempersiapkan bailout negara pada laporan. Namun investor utama mempertimbangkan kembali kemungkinan akan berkontribusi pada rekapitalisasi 5 miliar Euro.

Sementara, menteri keuangan kawasan tersebut akan berkumpul di Brussels Selasa Pagi. Di Inggris terus melakujkan banding dengan putusan Pengadilan Tinggi yang menyatakan perlunya persetujuan parlemen sebelum memicu pasar 50 Uni Eropa dan mulai menegosiasi Brexit dengan Eropa.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*