Bunga The Fed Naik, KPR Masyarakat Miskin Tak Terpengaruh

Kamis, 17 Desember 2015 | 15:53 WIB

Pekerja menyelesaikan pembangunan rumah tinggal di kawasan Citayam, Bogor, (18/08). Dengan turunnya bunga kredit KPR dari sejumlah bank pemerintah, permintaan pada sektor properti mulai membaik. Foto: TEMPO/Ayu Ambong

TEMPO.CO, Jakarta – Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Maurin Sitorus, memastikan kenaikan suku bunga The Fed atau bank sentral Amerika Serikat (Fed Rate) tidak mempengaruhi bunga Kredit Pemilikan Rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

“Apa pun yang terjadi dengan suku bunga pasar, masyarakat berpenghasilan rendah membayar 5 persen,” kata Maurin di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis, 17 Desember 2015.

Maurin mengatakan, kalaupun kenaikan suku bunga dan berkonsekuensi terhadap suku bunga perbankan di Indonesia, tetap tidak akan berpengaruh pada suku bunga KPR. “Ini tidak akan mempengaruhi suku bunga KPR bersubsidi sebesar 5 persen sampai 20 tahun. Tidak ada pengaruhnya sekali,” katanya.

Selain itu ia mengatakan bahwa subsidi KPR lain tetap diberlakukan. Ia mengatakan bantuan uang muka tunai sebesar Rp 4 Juta dan juga kebijakan bebas PPN 10 persen tetap berlaku.

Pernyataan tersebut menanggapi keputusan The Fed yang akhirnya menaikkan suku bunga acuannya untuk pertama kali sejak hampir satu dekade. Kenaikan Fed Rate sebesar 25 basis poin atau 0,25 persen diberlakukan sejak kemarin.

Keputusan The Fed tersebut disambut positif oleh pemerintah Indonesia. Presiden Joko Widodo menilai keputusan itu berdampak positif bagi Indonesia. Setelah suku bunga acuan di Amerika naik, rupiah langsung menguat, indeks harga saham gabungan juga naik. “Ini juga ditanggapi pelaku-pelaku keuangan dan ekonomi dengan baik. Sudah ada kepastian,” ujar Jokowi.

ARKHELAUS W


Distribusi: Tempo.co News Site

Speak Your Mind

*

*