Bulan Depan, Pertamina Berencana Turunkan Harga Elpiji 12 Kg

Jakarta -Turunnya harga minyak mentah dunia juga berimbas pada harga produk turunannya seperti Liquified Petroleum Gas (LPG). Oleh karena itu, PT Pertamina (Persero) membuka peluang menurunkan harga elpiji 12 kg pada Februari 2015.

“Harga minyak turun juga membuat harga LPG turun. Sekarang elpiji 12 kg sudah harga keekonomian, maka kalau harga keekonomian LPG turun pastinya harga elpiji juga turun,” sebut Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (12/1/2015).

Bambang mengatakan, awalnya Pertamina akan menyesuaikan harga elpiji setiap 3 bulan. Namun karena saat ini harga minyak turun cukup tajam menjadi di bawah US$ 50/barel, maka perlu penyesuaian harga bulan depan.

“Karena penurunan harganya cukup tajam, mungkin kita sesuaikan (turunkan harga) Februari nanti,” katanya.

Bambang menjelaskan, saat Pertamina menaikkan harga elpiji 12 kg sebanyak Rp 1.500/kg atau menjadi Rp 134.700 per tabung, patokannya adalah 60% harga rata-rata CP Aramco Desember 2014 dan 40% perkiraan harga Januari 2015.

“Desember 2014 harga CP Aramco US$ 562/MT, Januari 2015 diperkirakan rata-rata US$ 451/MT. Jadi average US$ 517/MT. Dengan kenaikan harga elpiji 12 kg jadi Rp 134.700/tabung sudah harga keekonomian. Kita sudah tidak rugi lagi jual elpiji 12 kg,” jelasnya.

Awalnya, lanjut Bambang, Pertamina ingin kembali menaikkan harga elpiji pada Juni 2015. Namun rencana tersebut dibatalkan, mengingat harga elpiji 12 kg sudah disesuaikan dengan harga pasarnya.

“Kita lapor ke pemerintah ingin naikkan harga elpiji 12 kg pada 12 Januari, tapi karena ada momentum harga BBM turun 1 Januari maka itu kesempatan kita pada 2 Januari kita naikan harganya, jadi tanggal 17 Januari itu tidak jadi. Lalu yang 1 Juni 2015, itu rencana kita dulu. Kita ada roadmap tiap 6 bulan sekali naikkan harga elpiji sehingga harga elpiji 12 kg sudah keekonomian. Tapi karena sudah naik 2 Januari dan harganya sudah harga keekonomian, maka rencana 1 Juni nanti juga tidak jadi,” jelasnya.

(rrd/hds)


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*