Buffett Ingatkan Bursa Saham Bak Casino

INILAHCOM, New York – Ketika ditanya tentang saham-saham China yang volatile, legenda investasi Warren Buffett mengatakan pasar terkadang dapat menyerupai kasino.

Oracle dari Omaha menawarkan saran untuk ekonomi terbesar kedua di dunia, yang dalam beberapa tahun terakhir telah berjuang untuk mengatasi dampak dari perlambatan ekonomi. Otoritas China telah memberlakukan kontrol modal, dan mengatur tingkat mata uangnya dengan ketat, yuan.

“Pada awal perkembangan pasar mungkin ada beberapa kecenderungan untuk mereka, saya pikir lebih spekulatif daripada pasar yang telah ada selama beberapa ratus tahun,” kata Buffett, sebagai tanggapan atas pertanyaan investor China. Dia berbicara di pertemuan pemegang saham tahunan Berkshire Hathaway, seperti mengutip cnbc.com.

“Pasar memiliki karakteristik kasino yang memiliki banyak daya tarik bagi orang-orang, terutama saat mereka melihat orang kaya di sekitar mereka,” kata Buffett. “Dan mereka yang belum menjalani siklus sebelumnya lebih cenderung berspekulasi daripada orang-orang yang telah mengalami hasil spekulasi liar.”

New York Stock Exchange diluncurkan pada akhir abad ke-18. Sebaliknya, Shanghai Stock Exchange dibuka pada tahun 1990.

Komposit Shanghai merosot lebih dari 40 persen pada musim panas 2015 setelah merajalela spekulasi berakhir tajam. Investor lokal, yang banyak meminjam untuk membeli saham, harus menjual sahamnya untuk membayar kembali kreditor mereka.

Dalam beberapa pekan terakhir, pemerintah China memperketat peraturan di pasar keuangan. Tujuannya untuk menjaga stok tetap terjaga. Komposit Shanghai sekarang rata pada tahun ini.

“Jika pasar menjadi panas dan orang-orang di leverage berjalan dengan baik, banyak orang akan tertarik tidak hanya pada apa yang saya sebut spekulasi, tapi apa yang saya sebut perjudian,” kata Buffett, menambahkan bahwa mentalitas juga bisa terjadi di AS.

“Tidak ada yang lebih menyiksa daripada melihat tetangga Anda yang menurut Anda memiliki IQ 30 poin di bawah Anda mendapatkan kekayaan dengan membeli saham beli,” canda investor.

“Namun ini akan memberi investor lebih banyak kesempatan jika Anda memiliki banyak spekulasi, jika mereka tetap memiliki akal sehat tentang mereka,” kata Buffett.

Dalam sebuah laporan pekan lalu, Wells Fargo Investment Institute mengatakan investor harus melakukan diversifikasi di luar AS dan mencari peluang di tempat-tempat seperti China.

Sentimen itu digaungkan pada hari Sabtu oleh Wakil Ketua Berkshire Charlie Munger, yang mengatakan sebagai tanggapan atas pertanyaan terpisah yang harus dilakukan China dengan baik dalam jangka panjang, meskipun ada beberapa rasa sakit yang tumbuh.

“Menurut saya pasar saham China lebih murah dibanding pasar Amerika,” katanya. “Saya pikir China memiliki masa depan yang cerah.”

 


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*