JAKARTA. Bank Rakyat Indonesia (BRI) memperketat transaksi dan permintaan pinjaman dalam bentuk valuta asing alias valas. Langkah itu dilakukan untuk menjaga likuiditas valasnya.
Sekretaris Perusahaan BRI Budi Satria mengatakan, pihaknya sangat selektif dalam memberikan pinjaman valas. “Kami hanya memberikan pinjaman berdedominasi valas hanya kepada perusahaan yang memiliki revenue dalam valas juga,” terang Budi kepada KONTAN, Selasa (28/7).
Dengan langkah selektif itu, BRI tak khawatir perusahaan debitur kesulitan valas di tengah pelemahan kurs rupiah terhadap dollar. Lagi pula, kata Budi, selama ini transaksi valas di BRI tidak tinggi karena pihaknya hanya melayani permintaan valas dengan underliying transaksi yang jelas.
Menurut Budi, sampai saat ini likuiditas valas di BRI masih terjaga. “Loan to deposit (LDR) valas kami kurang lebih 45%. Artinya likuiditas valas kami masih sangat likuid,” jelasnya.
Editor: Havid Vebri
—
Distribusi: Kontan Online
Speak Your Mind