BRI Mataram Bidik Penyaluran KUR Rp260 Miliar

INILAHCOM, Mataram – PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Mataram, Nusa Tenggara Barat, menargetkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat sebesar Rp260 miliar pada tahun 2017 kepada para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah serta koperasi.

“Target penyaluran KUR tahun ini lebih besar dibanding tahun 2016 sebesar Rp250 miliar,” kata Kepala Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Mataram, Mohammad Harsono di Mataram, Jumat (16/6/2017).

Untuk mencapai target tersebut, kata dia, pihaknya mengandalkan sebanyak 35 mantri KUR dan mantri Kupedes yang jumlahnya sebanyak 60 orang.

Semuanya menyebar mencari debitur baru ke pasar-pasar tradisional dan pelosok kota/perdesaan di Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten Lombok Utara yang menjadi wilayah kerja BRI Cabang Mataram.

“Mantri Kupedes fokus dulu di bidangnya, nanti kalau target sudah mencapai 100 persen, baru bergeser ke KUR,” ujarnya.

Harsono mengatakan ada dua jenis KUR yang disalurkan, yakni mikro dan ritel. Namun porsi KUR mikro lebih besar sesuai arahan pemerintah yang ingin menggenjot pertumbuhan ekonomi melalui sektor UMKM.

Namun penyaluran KUR mikro selama ini lebih besar ke sektor perdagangan. Hal itu disebabkan karena pelaku usaha di sektor pertanian, peternakan dan perikanan ada yang mengakses kredit umum perdesaan dengan bunga komersial.

Selain itu, pertumbuhan pelaku usaha relatif lamban sehingga sulit mendapatkan debitur KUR yang baru.

“Tapi kami memberi ruang bagi pelaku UMKM yang mengakses kredit komersial untuk beralih mengambil KUR setelah pinjaman sebelumnya lunas,” ucap Harsono.

Ia menjelaskan KUR adalah kredit/pembiayaan yang diberikan oleh perbankan kepada UMKM dan koperasi yang layak tapi tidak memiliki jaminan. Maksudnya adalah usaha tersebut memiliki prospek bisnis yang baik dan memiliki kemampuan untuk mengembalikan.

UMKM dan koperasi yang diharapkan dapat mengakses KUR adalah yang bergerak di sektor usaha produktif, antara lain pertanian, perikanan dan kelautan, perindustrian, kehutanan dan jasa keuangan simpan pinjam.

Program KUR, lanjut Harsono, dalam rangka pemberdayaan UMKM dan koperasi, penciptaan lapangan kerja dan penanggulangan kemiskinan.

“Makanya bunga KUR sebesar sembilan persen per tahun disubsidi oleh pemerintah agar tidak membebani para pelaku usaha yang menjadi debitur bank,” katanya. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*