BRI Ancang-ancang Terbitkan Obligasi

INILAHCOM, Jakarta–PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mengakui likuiditasnya sudah sangat ketat. Hal tersebut tercermin pada Loan to Deposit Ratio (LDR) BRI sudah di level 90,7%.

Direktur Keuangan BBRI, Haru Koesmahargyo, menjelaskan, untuk melonggarkan likuiditas pihaknya siap menerbitkan obligasi. Rencana penggunaan obligasi untuk kebutuhan pembiayaan.

“Likuiditas kami juga berasal dari penerbittan obligasi. Tidak hanya berasal dari pertumbuhan DPK yang hanya 8,8%,” ujar dia di Jakarta, Selasa (25/10/2016).

Rencananya BRI akan menerbitkan obligasi berkelanjutan II sebesar Rp20 triliun.Penerbitan obligasi ini juga terdiri dari tiga seri dengan jangka waktu pengembalian dari 370 hari hingga 5 tahun. Masa penawaran awal, pada Oktober 2016 dengan emisi Rp 10 triliun. Dibagi 3 seri, seri A 370 hari, seri B 3 tahun, seri C 5 tahun.

Meskipun likuiditas telah ketat, Direktur Utama BBRI, Asmawi Sjam menambahkan, BBRI optimis dapat mencapai target kredit hingga akhir tahun yang sesuai dengan Rencana Bisnis Bank (RBB).

“Kami perkirakan sepanjang tahun 2016 pertumbuhan kredit BRI diantara 13-14%, meskipun pertumbuhan kredit kami agak melambat,” jelas dia.

Sebelumnya, pada kuartal III-2016, total yang sudah disalurkan oleh Bank BRI tumbuh sebesar 16,3% yoy menjadi sebesar Rp. 603,5 triliun atau di atas rata-rata pertumbuhan industry sebesar 6,8% yoy (data Statistik Perbankan Indonesia periode Agustus 2016), dimana kenaikan penyaluran kredit terjadi di semua segmen kredit.

Untuk kredit mikro yang selama ini menjadi core business Bank BRI, tercatat masih menjadi mesin pendorong utama pertumbuhan kredit.

Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, kredit mikro yang disalurkan Bank BRI tumbuh 20,3% dari sebesar Rp. 170,2 triliun menjadi 204,8 triliun, dengan jumlah nasabah yang juga tumbuh secara signifikan, yakni dari 7,6 juta nasabah menjadi 8,6 juta nasabah.

Sedangkan jika dijumlahkan dengan segmen Kecil dan Menengah sehingga menjadi segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), maka kredit yang disalurkan mencapai Rp. 435,2 triliun atau tumbuh sebesar 14,8% yoy, dengan komposisi penyaluran kredit ke segmen tersebut sebesar 72,1% dari seluruh penyaluran kredit. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*