Bisnis Qualcomm Sedang Terancam, Diduga Lakukan Suap

Produsen chip prosesor terkenal, Qualcomm mengatakan laba bersih mereka untuk kuartal kedua tumbuh 5 persen. Meskipun naik, namun banyak analis menyebutkan kalau kenaikan ini masih belum cukup aman karena perusahaan masih dalam penyelidikan dugaan suap di Cina.

Untuk informasi, Qualcomm saat ini sedang menghadapi proses penyelidikan dari China Securities and Exchange Commission akibat dugaan suap, meskipun Qualcomm mengklaim tidak melakukan itu.

Qualcomm yang membuat prosesor dan chip komunikasi nirkabel yang digunakan di smartphone mengatakan masih akan mengandalkan bisnisnya dari pembayaran royalti paten dan penggunaan chip dari para pembuat smartphone.

Perusahaan ini telah memimpin pasar produk chip perangkat komunikasi menggunakan jaringan LTE. Steve Mollenkopf, CEO Qualcomm, mengatakan ia optimis penjualan chip LTE dan pendapatan royalti paten perusahaannya bertambah di China.

Qualcomm seharusnya mampu mendapat pemasukan besar di Cina, namun masalah yang sedang membelit Qualcomm di China bisa membuat perusahaan mitra mereka menjadi kehilangan kepercayaan,

Untuk kuartal yang berakhir 30 Maret lalu, Qualcomm membukukan laba sebesar USD 1,96 miliar atau USD 1,14 per saham, naik dari USD 1,87 miliar atau USD 1,06 per saham pada periode yang sama setahun lalu. Pendapatan Qualcomm naik 4 persen menjadi USD 6,37 miliar.

Qualcomm juga menaikkan target pendapatan untuk tahun fiskal 2014 menjadi USD 5,05-5,25 atau lima sen dari tahun lalu.

Di lain pihak, Qualcomm juga harus menghadapi penyelidikan dugaan pelanggaran undang-undang anti monopoli di Cina. Namun, Qualcomm membantah tuduhan tersebut dan mengatakan akan bersikap koooperatif dengan terus bekerja sama dengan pemerintah negara tersebut.

Akibat dugaan praktek monopoli ini, Qualcomm terancam hukuman denda sebesar 1-10 persen dari total pendapatan mereka di tahun fiskal 2013. Selain di Cina, Qualcomm juga telah menghadapi pengawasan antitrust di negara-negara lain termasuk Korea Selatan dan Jepang.

 

Rizki Abadi/journalist/VM/VBN-wsj
Editor : Jul Allens
image : Wikipedia


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*