BI Waspadai Pelemahan Rupiah

Selasa, 02 Desember 2014, 21:03 WIB

Republika/Yasin Habibi

Governor of Bank Indonesia Agus Martowardojo (file)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Nilai kurs mata uang rupiah menunjukkan tren penurunan. Berdasarkan data kurs tengah nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada 28/11 sebesar 12.196.

Nilai ini terus menurun pada Senin (1/12) dan Selasa (2/12) yang menurun menjadi 12.264 dan 12.276 per dolar AS. Berdasarkan catatan BI, sejak Mei 2013 hingga pertengahan November 2014 kurs telah terdepresiasi sebesar 25,5 persen.

Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo mengatakan ketidakpastian ekonomi di tengah arus global masih terus terjadi. Perekonomian dunia sudah pulih namun belum berimbang.

Pemulihan di Amerika berlangsung lebih cepat dibandingkan di Jepang dan Eropa. Hal ini berimbas pada menguatnya mata uang Amerika sejak pertengahan 2014 lalu.

Menurutnya penguatan dolar ini masih terus terjadi dalam beberapa waktu mendatang. BI, kata dia terus mewaspadai hal ini. Yang terpenting, kata dia, Indonesia tetap menjaga fundamental ekonomi agar tetap kuat.

“Kita bisa lihat dalam 1-2 pekan ini dolar menguat dan langsung berdampak ke  semua negara termasuk Indonesia,” kata Agus, Selasa (2/12).

Reporter : Dwi Murdaningsih
Redaktur : Ichsan Emrald Alamsyah

Rasulullah SAW bersabda:”Barangsiapa yang berwudhu lalu menyempurnakannya, lunturlah dosa-dosanya hingga keluar dari bawah kuku-kukunya.”( HR Muslim)

  Isi Komentar Anda

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.


Distribusi: Republika Online RSS Feed

Speak Your Mind

*

*