BI: Tahun Ini Tahunnya Dolar

Jakarta -Bank Indonesia (BI) mencatat, nilai tukar rupiah di 2014 mengalami depresiasi terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Penguatan dolar akan berlanjut di tahun ini, karena perbaikan ekonomi AS.

Mata uang negeri Paman Sam tersebut memang tengah berjaya terhadap mata uang negara-negara di dunia.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung, saat jumpa pers di Gedung BI, Thamrin, Jakarta, Kamis (15/1/2015).

“Jadi itu faktanya, memang tahun ini tahunnya Amerika, tahunnya dolar,” ucap dia.

Namun begitu, Juda mencatat, dolar AS tidak hanya menguat terhadap rupiah, namun juga terhadap mata uang mitra dagang utama lainnya.

“Tahun ini kita tidak bisa pungkiri. Dolar akan apresiasi (menguat) terhadap semua mata uang, baik negara maju seperti euro, yen, maupun negara emerging. Karena ekonomi AS tumbuh lebih baik,” katanya.

Juda mengatakan, depresiasi rupiah terhadap dolar AS terjadi sejak triwulan IV-2014. Ini sejalan dengan data perbaikan ekonomi AS dan rencana kenaikan suku bunga Fed Fund Rate oleh bank sentral AS yaitu Federal Reserve.

Terhadap dolar AS, rupiah secara melemah 1,74% (yoy) selama 2014, ke level Rp 12.385 per dolar AS.

Sementara itu, terhadap mata uang lainnya termasuk yen, dan euro, rupiah mengalami apresiasi cukup tinggi, walaupun masih cukup kompetitif dibandingkan dengan negara mitra dagang.

“BI terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan nilai fundamentalnya, sehingga dapat mendukung stabilitas makroekonomi dan penyesuaian ekonomi ke arah yang lebih sehat dan berkesinambungan,” pungkasnya.

(drk/dnl)


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*