BI: Simpanan rupiah turun, simpanan valas naik

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa pertumbuhan simpanan masyarakat di perbankan alias dana pihak ketiga (DPK) di bulan April 2015 melambat dibandingkan bulan sebelumnya. Pertumbuhan DPK bank umum tercatat sebesar 14,5% year on year (yoy).

Menurut Tirta Segara, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, pertumbuhan DPK bank umum dibulan April 2015 melambat dibandingkan Maret 2015. “Bulan Maret pertumbuhan DPK bank umum tercatat 16,3% secara yoy,” kata Tirta dalam publikasi resmi BI mengenai Uang Beredar per April 2015 pada Kamis (4/6).

Turunnya pertumbuhan DPK tersebut terutama bersumber dari simpanan dalam rupiah yang tumbuh melambat dari 15,4% (yoy) menjadi 12,9%.
“Penurunan terdalam terutama terjadi pada Giro Rupiah yang tumbuh 9,9% (yoy), melambat dari 18,6% (yoy) pada bulan sebelumnya,” ujar Tirta.

Perlambatan DPK tersebut masih dapat ditahan oleh meningkatnya simpanan dalam valas yang tumbuh 23,0% (yoy). “Pertumbuhan ini naik dari 21,5% (yoy) pada bulan sebelumnya,” pungkas Tirta.

Berdasarkan data BI per April 2015, DPK bank umum mencapai Rp 4.126,0 triliun atau tumbuh 14,5% secara yoy. Sementara pada Maret 2015 DPK yang dihimpun mencapai Rp 4.106,0 triliun atau tumbuh 16,3% secara yoy.

Pertumbuhan DPK tertinggi pada April 2015 masih ditempati deposito. Dana mahal tersebut mencapai Rp 2.004,2 triliun atau tumbuh 22,5% secara yoy. Sementara giro mencapai Rp 904,0 triliun atau tumbuh 14,1% yoy. Adapun tabungan mencapai Rp 1.217,8 triliun atau tumbuh paling rendah, yakni hanya 3,5% secara yoy.

Editor: Uji Agung Santosa


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*