BI: Hindari Transaksi Dolar AS

INILAHCOM, Jakarta – Mata uang Garuda boleh saja ‘letoy’ di hadapan mata uang dolar AS. Tapi, rupiah boleh di bilang perkasa di banding dolar Australia, Selandia Baru dan Euro.

Kalau sudah begitu, kata Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara, pelaku bisnis di tanah air sebaiknya menggunakan mata uang di luar dolar AS.

“Sebaiknya memang jangan menggunakan dolar AS. Saat ini, rupiah menguat terhadap dolar Australia, Selandia Baru dan Euro. Lumayanlah, menguat 1-2 persen,” kata Mirza di Jakarta, Jumat (7/8/2015).

Kata Mirza, mengingatkan lagi, importir ketika bertransaksi dengan pengusaha Australia dan Eropa, sebaiknya menggunakan mata uang negara tersebut.

“Kalau kita ada perdagangan dengan Australia, ya dibayar dengan dolar Australia. Itu akan menguntungkan importir Indonesia. karena akan ada diversifikasi pembayaran. Bahwa transaksi luar negeri jangan melulu menggunakan dolar AS,” kata Mirza. [ipe]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*