BI Diminta Tak Terpancing The Fed Naikkan Suku Bunga

Jumat, 21 Maret 2014, 10:53 WIB

ABC News

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) diminta tidak menaikan suku bunga acuan atau BI rate kendati Federal Reserve (the Fed) mengisyaratkan akan menaikan suku bunga. Kenaikan suku bunga the Fed akan dilakukan enam bulan setelah stimulus moneternya selesai.

Direktur Bahana TCW Investment Management Budi Hikmat mengatakan, bila BI menaikan suku bunga, bank akan bersaing dengan pemerintah. Pasalnya, Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) tiap bulan rutin mengeluarkan obligasi.

“Target issuance setara dengan besarnya kredit yang disalurkan perbankan. Jadi jangan heran bunga deposito naik. Bank bersaing dengan pemerintah,” ujar Budi dalam seminar “Prospek Investasi Saham dan Surat Utang di Tahun Politik Menjelang Masyarakat Ekonomi ASEAN”, Jumat (21/3).

Namun, ia menilai, obligasi yang dikeluarkan pemerintah sebenarnya positif untuk penetrasi pasar modal. Selain itu, BI rate juga harus ditahan pada 7,5 persen karena ekonomi sudah melambat.

Menurut dia, permintaan sudah menurun sehingga kecil kemungkinan ekonomi Indonesia memanas atau overheating. “Jadi jangan sampai bank sentral naikin suku bunga,” tegasnya.

Reporter : Satya Festiani
Redaktur : A.Syalaby Ichsan

Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim(QS Ali Imran 3)

  Isi Komentar Anda

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.


Distribusi: Republika Online RSS Feed

Speak Your Mind

*

*