Bersikap Tenang Saat Aksi Jual Saham Perbankan

INILAHCOM, New York – Dengan aksi jual yang menimpa saham sektor perbankan selayaknya investor tidak perlu panik. Namun hanya perlu berhati-hati sambil mencerna lebih dalam untuk sektor keuangan.

Inilah pesan dari Citigroup karena bank AS. “Selama 12 bulan terakhir, ekuitas global dan bank global telah mengalami reli dan naik 15 persen dan 30% untuk bank global. Bank Uni Eropa naik 16% meskipun lambat. Untuk bank AS naik 50% dan bank Jepang naik 26 persen,” demikian hasil kajian Citi Group dengan kepala riset Citi untuk Eropa, Ronit Ghose seperti mengutip cnbc.com.

“Dengan meredanya kekhawatian telah meluas terhadap pemulihan ekonomi, risiko politik dan profitabilitas yang lemah.” Perbankan AS secara signifikan mampu mengungguli perbankan Uni Eropa selama 12 bulan terakhir.

“Kami melihat banyak kekhawatiran sekarang ini yang mereka dengan outlook bank Uni Eropa dari sisi laba per saham beralih dari stabil ke positif. Apalagi risiko politik secara perlahan telah surut.”

Bukti memudarnya risiko politik antara lain seperti hasil pemilu di belanda pekan lalu. Para pemilik menolak sayap kanan, calon yang anti Uni Eropa, Geert Wilders. Wilders disebut-sebut sebagai Trump-nya Belanda. Pemilu tersebut menjadi ujian bagi gerakan populis di Eropa.

Dampaknya memicu spekulasi anti kemapanan calon Marine Le Pena. Dia berpotensi mendapat perlakuan yang sama dalam pemilihan Prancis pada bulan April. “Kami melihat hubungan yang signifikan antara kinerja bank-bank Prancis vs hasil jajak pendapat Le Pen memimpin,” kata analis Citi. “Baru-baru ini penurunan jarak Le Pen dan calon kedua telah mengakibatkan saham bank bereaksi positif.”

Saham bank Perancis, seperti Credit Agricole ACA, -1,26%, Societe Generale GLE, -1,16% dan BNP Paribas BNP, -0.50%, melonjak antara 6% dan 11% pada bulan Maret saja.

Secara keseluruhan, bahkan jika bank-bank Eropa yang tertinggal dari perbankan global. Mereka lebih beruntung dari pasar saham yang lebih luas Eropa. Stoxx Europe 600 naik 10% selama 12 bulan terakhir. Sedangkan perbankan sub-indeks FX7 telah meningkat 15%.

Sementara di AS, indeks SPX S & P 500 telah melonjak 14% selama tahun lalu. “Valuasi bank Uni Eropa tidak terlalu melebar, meskipun sahamnya mengalami reli baru-baru, Bank Uni Eropa masih menonjol dari pada bank-bank pasar berkembang,” kata analis Citi.

Sektor keuangan Eropa telah terpukul dua kali selama dekade terakhir. Pertama oleh krisis keuangan global dan kemudian oleh kekhawatiran krisis utang di kawasan itu akan memecah seluruh zona euro. Kondisi ini memicu perkiraan pendapatan untuk bank Eropa turun 76% selama 10 tahun terakhir, dibandingkan dengan penurunan 32% untuk bank AS.

Tapi penderitaan yang menunjukkan tanda-tanda akan segera berakhir, menurut Citi. Pada dasar yang mendasari, para ahli strategi mengharapkan kekuatan Euro.
 


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*