Berlian Tanker Investasi US$ 10 Juta

Jakarta – Emiten pelayaran, PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA), bakal menambah 2 kapal tahun ini melalui skema sewa dengan jangka waktu tertentu (time-charter). Perseroan menyiapkan investasi sebesar US$ 10 juta.

“Kami sedang purchase option untuk time-charter. Kami akan fokus per proyek. Jadi kalau ada peluang yang cukup baik, kami akan lakukan dengan skema time-charter,” ungkap Direktur Utama Berlian Tangker Siana Anggraen Surya usai paparan publik di Jakarta, baru-baru ini.

Siana mengatakan, saat ini kapal milik perseroan berjumlah 5 unit. Jumlah tersebut menyusut drastis pasca perseroan mengalihkan 34 unit kapal sepanjang tahun lalu untuk merestrukturisasi utang obligasi.

Adapun dua kapal merupakan kapal tanker pengangkut bahan kimia ukuran kecil dan tiga lainnya yakni kapal pengangkut gas elpiji. Sebanyak dua kapal diantaranya dimiliki perseroan melalui join venture (JV) di Amerika Serikat (AS) yang berkapasitas 155.000 meter kubik. “Dari lima kapal tersebut ada yang spot dan ada yang time-charter,” kata Siana.

Sama seperti tahun lalu, perseroan juga masih akan fokus untuk mengangkut bahan baku kimia dibandingkan elpiji. Hal ini mengingat harga minyak dunia masih terus turun.

Hingga September 2015, pendapatan perseroan mencapai US$ 207,21 juta atau susut 13,4% dibanding periode sama 2014 sebesar US$ 239,26 juta. Dari besaran tersebut, 94,13% disumbangkan oleh jasa pengiriman bahan kimia. Sisanya, sebesar 5,71% berasal dari pengiriman elpiji dan 0,16% dari jasa pengiriman lainnya.

Meskipun demikian, di satu sisi penurunan harga minyak, menurut Sania, menguntungkan bagi perseroan. Pada 9 bulan pertama 2015, beban pelayaran (voyage expense) perseroan turun 35,4% menjadi US$ 69,65 juta dari US$ 107,89 juta dibandingkan dengan periode yang sama 2014.

Kendati demikian, sepanjang tahun ini, kinerja perseroan diproyeksikan masih belum akan pulih. Siana menilai, secara industri pun pertumbuhan diprediksi hanya akan sebesar single digit.

Lebih jauh, terkait pendaan Siana mengatakan, tahun ini perseroan bakal menyiapkan belanja modal sebesar US$ 10 juta. Sumber dana bakal berasal dari penerbitan saham baru tanpa memesan efek terlebih dahulu melalui penerbitan MCS (Mandatory Convertibles Securities).

Sementara itu, Direktur BLT Jason Kardachi menjelaskan, perseroan masih bakal melakukan restrukturisasi utang perseroan yang mencapai Rp 3 triliun. Pasca restrukturisasi utang melalui skema konversi saham, utang perseroan dapat ditekan hingga Rp 11,93 triliun.

“Pasca konversi utang menjadi ekuitas, perseroan akan mengatasi defisit modalnya yang merupakan syarat utama yang diberlakukan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) bagi kami untuk melanjutkan perdagangan,” ujar dia.

Seperti diketahui, pada 8 Januari 2016, Berlian Laju Tangker mendapat persetujuan BEI untuk mencatatkan saham baru. Perusahaan bakal mengeksekusi konversi utang menjadi saham senilai Rp 13,5 triliun dengan menerbitkan 11,93 miliar saham baru.

Adapun rinciannya yakni sebanyak 9,7 miliar saham seri A dipatok dengan harga pelaksanaan Rp 1.158,48. Sisanya, sejumlah 2,22 miliar lembar saham seri A dipatok dengan harga pelaksanaan Rp 1.023,32.

Pemegang saham juga telah menyetujui penerbitan MCS melalui mekanisme private placement. Rencananya, PT Elang Megah Inti (EMI) memberikan suntikan dana kepada Berlian Laju Tanker sekitar US$ 10 juta. Dari aksi ini, PT Elang Megah Inti akan menerima MCS yang wajib dikonversi menjadi Saham Konversi dengan harga konversi Rp57,5 per saham.

Sebelumnya, perseroan telah menyelesaikan transaksi pengalihan 27 unit kapal senilai US$ 86,6 juta kepada konsorsium kreditur mandated lead arranger (MLA), NewCo. Penutupan MLA telah dilaksanakan dengan sukses pada 1 Desember 2015.

BEI tercatat telah menghentikan perdagangan (suspensi) saham BLTA sejak 25 Januari 2012. Sehingga melalui skenario yang direncanakan perseroan akan mendistribusikan saham-saham baru kepada kreditor tanpa jaminan pada akhir Januari 2016. Lalu, perseroan bakal mengajukan permohonan perdagangan kembali. Sehingga, perdagangan saham BLT dapat aktif kembali pada Maret 2016.

Perseroan juga masih berniat untuk mengaktifkan kembali perdagangan sahamnya di Bursa Efek Singapura. Kendati demikian, proses tersebut diyakini bakal menelan waktu lebih lama, yakni baru akan terealisasi pada Mei 2016. (riy)

Investor Daily

Nuriy Azizah/PAR

Investor Daily


Distribusi: BeritaSatu – Pasar Modal

Speak Your Mind

*

*