JAKARTA. Pergerakan pasar saham dan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS (USD) hari ini, Rabu (24/2) diperkirakan akan dipengaruhi sentimen ekonomi domestik dan penurunan harga minyak.
Lana Soelistianingsih, ekonom Samuel Sekuritas mengatakan pergerakan pasar hari ini akan dipengaruhi oleh sentimen domestik terkait pembatasan bunga simpanan bank BUMN.
Menko Perekonomian menyebutkan suku bunga simpanan BUMN di bank hanya 5%, lebih rendah dari bunga penjaminan LPS 7,5%. “Ini diharapkan dapat menekan cost of fund sehingga bisa menurunkan bunga kredit, ” jelas Lana dalam riset yang diterima KONTAN, Rabu (24/2).
Per Desember 2015 dana milik BUMN dan BUMD sebesar Rp.372 triliun atau 8,6% dari total simpanan perbankan. Di luar dana tersebut ada simpanan dari transfer daerah milik pemerintah daerah yang mengendap di bank.
Lana menilai kebijakan pembatasan tersebut mestinya positif terhadap profitabilitas bank karena bank belum akan serta merta menurunkan suku bunga kreditnya. Hanya saja, belum diketahui kapan kebijakan tersebut berlaku efektif.
Sementara dari eksternal, pergerakan pasar akan dipengaruhi oleh penurunan harga minyak. Kemarin Pasar global terkoreksi karena pelaku pasar mengkhawatirkan harga minyak mentah kembali turun pasca Menteri Perminyakan Iran berkomentar ‘ridiculous’ atas permintaan Saudi dan Rusia untuk mengunci produksi minyaknya.
Menurut Lana, harga minyak tampaknya masih belum stabil dan ini membuat investor masih menghindari risiko.
Lana memperkirakan hari ini berpotensi bergerak melemah di kisaran antara Rp13.430 – Rp.13.460 per USD. Indeks futures bursa Asia juga tercatat ‘merah’ mengindikasikan potensi koreksi terbawa sentimen negatif pasar global semalam.
—
Distribusi: Kontan Online
Speak Your Mind