Belum Turunkan Bunga Kredit, Positif Bagi BMRI

INILAHCOM, Jakarta – Lambatnya respon PT Bank Mandiri (BMRI) menurunkan bunga kredit di tengah penurunan tingkat sukubunga acuan (BI rate) akan memberikan dampak positif bagi margin keuntungan perseroan.

Recapital Securities dalam riset hariannya yang dipublikasikan di Jakarta, Jumat (20/2/2015) mengungkapkan, meskipun tingkat suku bunga kreditnya masih relatif kompetitif, BMRI tetap perlu memperhatikan dengan cermat kemungkinan berkurangnya pangsa pasar kredit terkait dengan tingkat bunga kredit yang ada di pasar.

“Kami melihat dengan respon yang lambat menurunkan bunga kredit tentu akan memberi dampak positif bagi margin keuntungan Bank Mandiri,” ungkap riset tersebut.

Seperti diketahui, Bank Mandiri belum merencanakan menurunkan tingkat suku bunga kredit pasca Bank Indonesia (BI) menurunkan tingkat suku bunga acuannya atau BI Rate sebesar 25 basis poin dari level 7,75% menjadi 7,5%.

Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri, Rohan Hafas mengungkapkan, urungnya perseroan menurunkan suku bunga karena suku bunga kredit Bank Mandiri saat ini sudah cukup rendah. Rohan menyebutkan, suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah sebesar 9,5% dan kredit usaha dengan suku bunga berkisar 10,5%.

Sebagai catatan, Bank Indonesia pada Selasa (17/2) kemarin memangkas suku bunga acuan alias BI rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 7,5%. Keputusan ini juga disertai dengan pemotongan suku bunga deposit facility atau penempatan dana bank di BI, sebanyak 25 bps menjadi 5,5% dari sebelumnya 5,75%. Perlu dipahami bahwa pelemahan nilai tukar rupiah dalam jangka panjang akan berdampaknya pada suku bunga.

“Konsensus analjs (Bloomberg) mencatat 20 rekomendasi beli, 9 rekomemdasi tahan, dan 3 rekomendasi jual dengan target harga Rp12.300 per saham BMRI,” tambah riset tersebut. [mdr]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*