Belajar dari Tahun 2016

Pergeseran pasar di tahun 2016 bisa dikatakan agak “ramai” dan sesungguhnya ada setidaknya tiga hal pokok yang bisa kita jadikan pelajaran sebagai bekal buat menghadapi pasar trading forex di tahun-tahun berikutnya. Apa saja ya, kira-kira? Yuk, kita mulai.

I. Jangan terburu-buru “mengejar” peristiwa besar
Volatilitas sungguh adalah “sahabat baik” bagi trader-trader jangka pendek dan pada sesungguhnya memang saat terbaik dalam “mengambil” kesempatan dalam volatilitas adalah saat ada data ekonomi atau berita geopolitik yang besar.

Di tahun 2016 sendiri kita bisa melihat ada beberapa peristiwa besar yang membawa dampak volatilitas dengan signifikan, semisal referendum Brexit dan pemilihan presiden Amerika Serikat (pilpres AS).

Banyak trader yang mencoba buat “menerka” pergeseran nilai bahkan sebelum kedua peristiwa besar tersebut diwartakan. Mereka yang “bertaruh” bahwa Inggris akan tetap berada di dalam keanggotaan Uni Eropa, atau mereka yang yakin bahwa Donald Trump tidak akan memenangkan pilpres AS, ternyata tidak sukses meraih profit. Bahkan “kubu” trader yang berpikiran kemenangan Donald Trump akan berpenyebab buruk bagi USD juga harus bertekuk lutut saat sentimen pasar berbalik 180 derajat dengan cepat.

Pelajaran yang bisa diambil dari peristiwa tersebut adalah bahwa ada kalanya kita harus bersabar buat membiarkan gejolak pasar sedikit mereda sebelum mengambil keputusan. Karena seringkali ada banyak kesempatan buat mengambil koreksi-koreksi kecil seiring pembentukan trend yang jelas, yang mana hal itu bisa berlangsung selama berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan.

II. Ingat selalu: “The trend is your friend”
“The trend is your friend” dari rangkaian kata tersebut, seringkali bagi sebagian trader terdengar buruk, itulah mungkin sebabnya mengapa mereka cenderung menyepelekan konsep trading yang paling dasar ini.

Tugas utama kita sebagai trader adalah me-manage resiko saat kita salah. Salah satu implementasinya adalah sebisa mungkin mempersempit kerugian. Sebaliknya, manakala kita sesuai (profit), maka tantangan yang dihadapi adalah memaksimalkan profit tersebut dan hal ini dimungkinkan jika kita melakukan transaksi yang searah dengan trend yang sedang berlangsung.

Itulah hal yang menarik dari trading forex. Jika manajemen resiko dijalankan dengan sesuai dan dikombinasikan dengan mentaati konsep “the trend is your friend”, maka kekuatan buat memperbesar profit akan jauh lebih besar daripada resikonya.

III. Setialah pada trading plan
Kesalahan klasik dan terus-menerus – dan merupakan “dosa besar” dalam trading – yang sering dilakukan trader adalah “pengkhianatan” kepada trading plan yang disusunnya sendiri.

Ada banyak hal yang bisa menyebabkan seorang trader mengkhianati trading plan-nya sendiri. Di antaranya adalah hilangnya rasa confident penyebab kerugian yang baru dialami.

kamu seharusnya menganggap setiap transaksi sebagai “awal yang baru”, agar kamu tetap bisa mempertahankan kepercayaan diri. Jangan biarkan kerugian yang dialami membuat kamu menjadi terlalu berhati-hati sehingga menurunkan batas tenggang rasa resiko dari yang telah ditetapkan dalam trading plan. Jangan batasi kekuatan profit yang bisa dihasilkan oleh strategi yang sesungguhnya sudah bagus hanya karena ketakutan akan mendapati kerugian lagi. Menurunkan batas tenggang rasa resiko hanya karena ketakutan seperti ini justru akan mempersulit jalan kamu buat menutupi kerugian yang telah terjadi sebelumnya.

Tidak ada alasan buat – misalnya – menurunkan tenggang rasa resiko per transaksi dari 10% menjadi 5% hanya karena kamu mendapati kerugian sebelumnya. Yang seharusnya bisa masuk kondisi sebesar 1 lot, direduksi menjadi 0.5 lot. Ini tidak perlu.

Sebaliknya, banyak pula trader yang lantas merasa terlalu confident karena baru mendapatkan profit yang besar. Sebagai contoh, ada trader yang sempat memperoleh untung besar karena berhasil mendapat kesempatan dari pergeseran GBPUSD saat referendum Brexit. Di transaksi selanjutnya, karena merasa sombong, ia menjadi lebih agresif dan melipat gandakan lot. Ini berbahaya karena saat ia mendapati kerugian maka hal tersebut dengan cepat melenyapkan profit yang telah diperoleh sebelumnya. Kesalahan fatal dalam manajemen resiko.

(yn)

Speak Your Mind

*

*