BEI yakinkan efek The Fed hanya sesaat

JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai dampak negatif dari kebijakan bank sentral Amerika Serikat (The Fed) yang akan menaikkan suku bunga terhadap pasar modal domestik hanya bersifat sesaat.

“Secara teori, kalau suku bunga the Fed naik maka akan mendorong arus dana keluar dan mendorong dolar AS naik, mau tidak mau berdampak negatif pada saham. Namun bagi saya dampaknya hanya sesaat karena prospek saham domestik masih bagus semuanya, investor akan berpikir lagi kalau melepas,” ujar Direktur Utama BEI Tito Sulistio, Rabu (16/9).

Ia mengatakan bahwa ketika the Fed menaikkan suku bunganya maka hanya satu yang dapat dilakukan BEI yakni meningkatkan pengawasan transaksi di pasar modal agar tidak dimanfaatkan spekulan.

“BEI akan jaga pasar melalui kebijakan salah satunya melalui aturan batas bawah ‘auto rejection’ sebesar 10 persen di sistem perdagangan efek. Itu dapat menahan spekulan yang mencoba untuk menurunkan harga,” katanya.

“Auto Rejection” merupakan penolakan secara otomatis oleh sistem perdagangan saham BEI terhadap penawaran jual dan atau permintaan beli efek bersifat ekuitas akibat dilampauinya batasan harga atau jumlah efek bersifat ekuitas yang ditetapkan BEI.

Tito Sulistio menambahkan bahwa salah satu cara untuk menjaga pasar modal domestik yakni dengan meningkatkan jumlah investor lokal. Pihak BEI akan mempermudah investor untuk mencari data dan hasil riset perusahaan yang tercatat di BEI.

“Data base akan dilengkapi sehingga investor lebih mudah mempelajari kinerja perusahaan, dan bukan dari perusahaan-perusahaan yang besar saja. Masalah mereka adalah mencari data,” katanya.

Direktur Pengembangan BEI Nicky Hogan menambahkan bahwa dalam rangka mendorong peningkatan jumlah investor, BEI bersama dengan pemangku kepentingan lain di pasar modal akan lebih gencar melakukan sosialisasi dan edukasi pasar modal kepada masyarakat termasuk ke perusahaan domestik yang berpotensi melakukan penawaran umum perdana saham (IPO).

“Saat ini (Rabu, 16/9), BEI melakukan sosialisasi soal investasi melalui pasar modal kepada Junior Chamber Indonesia (JCI). Diharapkan menghasilkan investor yang handal,” katanya.

President JCI Chapter Jayakarta, Gaudi Agathon mengatakan bahwa setiap investasi memiliki risiko, apalagi di tengah kondisi ekonomi yang sedang kurang baik. Namun yang penting dalam berinvestasi yakni memiliki strategi yang baik. “Jadi, harus bisa mengatur manajemen risiko dan berpikir ‘long term’,” katanya. 

Editor: Yudho Winarto.


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*