BEI Cermati Kenaikan Harga Dua Saham Ini

INILAHCOM, Jakarta – Otoritas bursa saham mencermati peningkatan harga saham PT Nipress Tbk (NIPS) dan kenaikan harga saham PT SMR Utama Tbk (SMRU) yang di luar kebiasaan atau Unusual Market Activity (UMA).

BEI menjelaskan informasi terakhir tentang NIPS pada 23 Desember 2016. Isinya tentang Penjelasan atas permintaan bursa. Demikian mengutip keterbukaan informasi di BEI.

Sementara informasi terakhir tentang SMRU pada 31 Maret 2017. Isinya tentang penyampaian bukti iklan informasi Laporan keuangan tahunan.

Saham NIPS hari ini dibuka di harga RP498 per saham. Harga saham NIPS pada penutupan 27 Maret 2017 di harga Rp390 per saham. Pada penutupan 29 Maret 2017 di harga Rp420 per saham. Pada penutupan 31 Maret di harga Rp590 per saham.

NIPS merupakan emiten bidang usaha industri accu lengkap untuk segala keperluan dan usaha-usaha lainnya yang berhubungan dengan accu. Produk utama Nipress adalah aki motor, aki mobil dan aki industri (merek NS dan Maxlife).

Para pemegang saham NIPS antara lain PT Trinitan International (pengendali) (26,43%), PT Tritan Adhitama Nugraha (pengendali) (16,82%), PT RDPT Nikko Indonesia (16,34%) dan Ferry Joedianto (5,33%).

Sementara Untuk saham SMRU hari ini dibuka di harga Rp434 per saham. Saham SMRU pada penutupan perdagangan 20 Maret di harga Rp298 per saham. Pada penutupan perdagangan 21 Maret di harga Rp352 per saham. Pada penutupan perdagangan 23 Maret di harga Rp396 per saham. Pada penutupan perdagangan 31 Maret di harga Rp500 per saham.

SMRU merupakan emiten bidang perdagangan, jasa, industri, pengangkutan, perbengkelan dan pembangunan. Selain menjalankan fungsi sebagai perusahaan induk (holding company), tidak aktif terlibat dalam bisnis apapun. Saat ini, kegiatan usaha SMRU yang dijalankan melalui PT Ricobana yang merupakan sebuah perusahaan investasi terutama di bidang tambang batubara dan kontraktor batubara.

Pada pemegang saham SMRU antara lain PT Lautan Rizki Abadi dan PT Alam Abadi Resources. Adapun Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham SMR Utama, antara lain: Raiffeisen Bank International AG, Singapore Branch S/A PT Lautan Rizki Abadi (pengendali) (48,99%) dan PT Tandikek Asri Lestari (19,53%).

Dengan demikian, BEI mengharapkan investor untuk mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.

Investor juga agar mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*