BCA Siap Turunkan Bunga Kredit Bertahap

INILAHCOM, Jakarta – PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menyatakan penurunan bunga kredit tidak tergantung penurunan BI 7 Day Reserve Repo Rate (RRR) yang menjadi 4,75% dari 5%. Faktor waktu dan cost of fund yang ikut andil dalam penurunan bunga kredit ke depan.

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan, agar BCA ikut menurunkan bunga pinjaman, selain masalah tersebut juga terkait dengan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), LPS rate juga harus ada penyesuaian kembali.

“Suku bunga acuan turun, dampak ke bunga kredit itu ada langkahnya. LPS juga harus menurunkan ratenya. Maka deposito bunganya juga turun dan dapat menyentuh ke bunga kredit,” ujar dia di Jakarta, Rabu (26/10/2016).

Ia menjelaskan keterlibatan LPS dalam penurunan bunga pinjaman karena akan berdampak ke dana deposito yang dititipkan deposan juga akan turun. Namun ia berharap, penurunan ini tidak mengganggu likuiditas perbankan.

“Bunga deposito turun, deposan mulai berkurang kedepannya likuditas kembali akan ketat.” jelas dia.

Namun ia tidak akan kawatir dengan ketatnya likuiditas asal saja Bank Indonesia menurunkan kembali Giro Wajib Minimum (GWM). Terakhir Bank Indonesia (BI) menyatakan, ketentuan mengenai penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) Primer dalam Rupiah, dari 7,5% menjadi 6,5%, akan  berlaku Rabu (16/3/2016).

“Nah untuk bunga kredit BCA telah menurunkan bunga kredit seperti korporasi single digit, walaupun bunga kredit untuk comersial dan small medium enterprise masih jauh dari singgle digit,” imbuh dia. [hid]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*