Batal Masuk Biodiesel, Elnusa Tunda Diversifikasi

Jakarta – PT Elnusa Tbk (ELSA) dipastikan batal merambah bisnis biodiesel. Tahun ini, perseroan belum memiliki rencana untuk masuk ke sektor bisnis lainnya untuk melangsungkan diversifikasi usaha.

“Kami belum akan masuk ke bisnis lain. Tahun ini justru akan fokus core bisnis dulu. Di tengah melemahnya harga minyak dunia kalau bisa survive sudah bagus sementara pemain lain banyak yang gagal survive,” ujar Direktur Pengembangan Bisnis Elnusa Tony Harisman Soetoro di Jakarta, Rabu (22/4).

Sebelumnya, Elnusa dikabarkan bakal masuk ke industri biodiesel dengan mengakusisi persuasahaan biodiesel senilai US$ 7 Juta. Namun, perseroan urung merealisasikannya, mengingat harga minyak dunia yang tak kunjung membaik.

“Setelah kita telaah lebih lanjut bisnis biodesel kurang menarik. Kami sedang jajaki diversifikasi lainnya karena banyak yang harus dipertimbangkan misalnya pembangkit listrik,” ujar dia.

Sementara itu, sepanjang kuartal I-2015 Elnusa berhasil mengantongi kontrak baru senilai US$ 344 juta. Dari besaran tersebut, perseroan berencana merealisasikan 46 persen kontrak atau setara dengan US$ 158 juta.

“Dari besaran tersebut sekitar 75 persen atau US$ 256 juta berasal dari jasa drilling and oil field services dan sisanya atau US$ 88 juta berasal dari seismic services,” ujar Sekretaris Perusahaan Elnusa Fajriyah Usman.

Fajriyah memamparkan tidak semua kontrak akan terealisasi pada tahun ini. Ia menambahkan iklim proyek di industri minyak dan gas memang bersifat multiyears. Tahun ini, menurut dia perseroan menargetkan mampu merealisasikan 46 persen dari jumlah kontrak on hand tersebut sehingga dapat dicatatkan sebagai pendapatan perseroan.

“Sisanya, 50 persen lagi akan kami tangguhkan dan dicatatkan (carry forward) sebagai pendapatan di tahun-tahun selanjutnya, khususnya pada 2016 dan 2017,” kata dia

Terkait penurunan belanja modal induk usaha yakni PT Pertamina, perseroan yakin tidak akan memengaruhi perolehan kontrak tahun ini. Seperti diketahui, belanja modal (capital expenditure /capex) PT Pertamina selaku pemegang saham Elnusa, turun 118 persen dari US$ 7 miliar pada 2014 menjadi US$ 3,2 miliar.

“Kami rasa, penurunan belanja modal Pertamina tidak terlalu berpengaruh karena meski tidak melakukan eksplorasi tetapi proses lifting atau (produksi) akan tetap berlangsung,” kata dia. 

Investor Daily

Nuriy Azizah Susetyo/AF

Investor Daily


Distribusi: BeritaSatu – Pasar Modal

Speak Your Mind

*

*