Bank Sentral Jepang Ragukan Bitcoin Bisa Jadi Uang Masa Depan

Tokyo -Mata uang virtual Bitcoin sempat bikin geger karena nilainya terus naik, dan digunakan di banyak transaksi. Namun Bank Sentral Jepang yaitu Bank of Japan ragu, Bitcoin bakal jadi uang masa depan.

Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda mengatakan, banyaknya skandal dari mata uang virtual ini membuatnya sulit menjadi mata uang yang kuat.

Bitcoin dibentuk dari logaritma di dunia maya. Pada akhir 2013 hingga awal 2014, nilai mata uang ini sempat tinggi. Namun di Februari, Bitcoin anjlok karena sejumlah persoalan yang dihadapi, dan bahkan bursa Bitcoin di Tokyo yaitu MtGox digugat bangkrut, mengakibatkan kerugian US$ 500 juta karena nilainya yang anjlok.

Berbeda dengan mata uang lainnya, Bitcoin tidak didukung oleh pemerintah dan bank sentral di dunia.

“Ini (Bitcoin) bukan mata uang, dan saya tidak berpikir mata uang ini bisa berkembang,” kata Haruhiko seperti dilansir dari AFP, Rabu (9/4/2014).

“Tanpa adanya kestabilan dan keamanan dari nilainya, maka permintaan tidak Bitcoin tidak akan bertahan tinggi. Dari pemikiran itu, maka Bitcoin tidak bisa jadi mata uang,” katanya.

Mt. Gox saat ini sudah kembali beroperasi dan melayani proses pengembalian Bitcoin milik nasabahnya. Setelah semua proses hukum selesai, Mt. Gox diperkenankan untuk beroperasi kembali seperti biasa.

Mt. Gox sudah mendaftarkan perlindungan kebangkrutan pada 28 Februari lalu. Dalam laporannya, Mt. Gox mengaku kehilangan lebih dari 850.000 Bitcoin senilai US$ 520 (Rp 5,2 triliun) gara-gara diserang hacker alias peretas.

(dnl/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*