Bank Sentral Eropa Akan Keluar dari Tekanan

INILAHCOM, Frankfurt – Bank Sentral Eropa (ECB) merencanakan keluar dari program stimulus yang tak pernah dibayangkan sebelumnya, demikian kata anggota Dewan Eksekutif, Sabine Lautenschlaeger, Selasa (24/1/2017).

Kritik berkepanjangan mengenai kebijakan moneter super mudah ECB, kata Lautenschlaeger, berlawanan dengan pelonggaran dari perbankan. Saat ini, dirinya adalah satu-satunya anggota dewan yang melakukan advokasi publik.

Sementara Presiden ECB, Mario Draghi mengatakan bahwa program pengurangan 2,3 triliun euro, belum dibahas. “Semua prasyarat untuk menstabilkan kenaikan inflasi sudah ada,” kata Lautenschlaeger yang dilansir dari CNBC.

Lautenschlaeger mengatakan, penurunan inflasi merupakan salah satu hal penting bagi Dewan Pemerintahan. Dirinya juga menekankan bahwa beberapa hal positif mungkin lebih diperlukan dan ECB harus berhenti untuk bereaksi terhadap lonjakan inflasi sementara.

Dia Mengakui adanya kemungkinan inflasi bergerak cepat. Bulan lalu, ECB sepakat untuk berhenti membeli aset selama satu kuartal sejak April 2016. Namun akhirnya diperpanjang hingga akhir tahun dengan alasan inflasi masih rendah dan pemulihan.

Lautenschlaeger mengatakan, ECB tidak harus menunggu sampai semua keraguan tentang kembalinya inflasi terhalangi dengan pertaruhan inflasi bergerak lambat.

Setelah berjuang dengan resiko deflasi selama bertahun-tahun, saat ini ECB berada di bawah tekanan karena biaya bahan makanan yang tinggi dibanding harga lainnya. [ipe]
   


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*