Aramco Akuisisi Kepemilikan Kilang Shell di AS

INILAHCOM, New York – Raksasa minyak milik pemerintah kerajaan Arab Saudi, Aramco membayar US$2,2 miliar sebagai tanda pecah kongsi dengan Royal Dutch Shell Plc setelah dua dekade menjalin kemitraan untuk penyulingan minyak di AS.

Dengan mahar tersebut, maka Saudi Arabian Oil Co sebagai pengendali tunggal kilang minyak terbesar di AS dengan 600.000 barel per hari di Port Arthur. Usaha patungan kedua pihak selama ini berlabel Motiva Enterprises LLC. Aramco juga mendapatkan 24 terminal distribusi. Demikian pernyataan resmi bersama antara Aramco dan Shell seperti mengutip marketwatch.com.

Sementara Shell menjadi pemilik tunggal kilang di Norco dan kilang di Lousiania termasuk 11 terminal distribusi. Bagian penting dari kesepakatan ini adalah utang bersih senilai US$3,2 miliar utang Motiva.

Dalam pernyataan terpisah, Shell mengatakan Aramco setuju untuk menanggung semua utang termasuk tanggungan Shell mencapai US$1,5 miliar. Aramco juga akan membayar tunai kepada Shell US$2,2 miliar. Transaksi pecah kongsi ini diharapkan selesai pada kuartal kedua 2017.

Namun menurut pendiri Continental Resources Inc yang juga penasehat energi Presiden Donald Trump, Harold Hamm, Trump tidak bahagian dengan pengambilalihan kilang AS oleh perusahaan asing. Sebab akan meningkatkan kontrol perusahaan asing terhadap perusahaan di AS. Hamm telah langsung menyerukan pecahnya Motiva harus dihentikan.

Kemitraan dua dekade antara Shell dan Aramco telah menghabiskan US$10 miliar untuk Port Arthur, Tex. Ini merupakan rencana pada 2012 untuk menjadikannya sebagia kilang terbesar di AS.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*